Begini Cara Cina Sukses Mengganti Bus Bensin Jadi Bus Listrik

Reporter

Antara

Kamis, 15 Agustus 2019 09:02 WIB

Bus listrik buatan BYD dipamerkan di Guangzhou automobile exhibition pada 20 November 2014. (China Daily/VCG)

TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta berencana menerapkan sarana transportasi bertenaga listrik yang bakal dimulai dari transportasi umum, misalnya bus listrik Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah menghadap Presiden Joko Widodo guna membahas penerapan mobil listrik hingga Formula E di Ibu Kota, menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu yang mendorong DKI Jakarta agar memberikan insentif kepada masyarakat yang ingin membeli kendaraan listrik, termasuk pada armada bus maupun taksi bertenaga listrik.

Cina yang kini sukses mengoperasikan transportasi massal dengan tenaga listrik di kota Shenzhen, awalnya juga tak mudah. Dilansir Guardian, Shenzhen menjelma jadi zona industri yang berpolutan, sehingga pemerintah berharap pengoperasian bus listrik dapat memangkas 48 persen emisi CO2 pada 2020.

Awalnya, pengoperasian bus listrik mencemaskan sejumlah kalangan, misalnya orang tua dengan anak-anak atau lansia, karena bus listrik tanpa mesin bakar -- bergerak dengan motor listrik -- berjalan senyap sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan yang tidak mendengar suara mesin. Apalagi lalulintas di China juga padat.

"Faktanya, kami menerima permintaan untuk membuat suara buatan pada bus sehingga orang dapat mendengarnya. Kami mempertimbangkannya, " kata Joseph Ma, wakil manajer umum Grup Bus Shenzhen, dilansir Guardian

Advertising
Advertising

“Dengan bus diesel saya ingat berdiri di halte dan kepanasan, kebisingan, dan emisi yang mereka hasilkan membuatnya tidak tertahankan di musim panas,” kata Ma. "Bus listrik telah membuat perbedaan yang luar biasa."

Penerapan bus listrik di Shenzhen juga tidak mudah karena harga armada bus yang mencapai 208.000 euro (Rp3,3 miliar) per unit. Untuk itu, pemerintah menerapkan subsidi kepada pembeli kendaraan listrik.

"Biasanya, lebih dari setengah harga bus disubsidi oleh pemerintah," kata Ma, kemudian menambahkan ada subsidi tambahan apabila bus-bus itu telah beroperasi sejauh 60.000 km.

"Pemerintah memandang angkutan umum begitu penting sebagai dari kesejahteraan sosial," kata dia.

Setelah memberikan subsidi, pemerintah kota kemudian menyediakan titik pengisian daya listrik seantero kota Shenzhen, dengan menggandeng perusahaan pengelola bus. Totalnya ada 180 terminal pengisian dengan terminal Futian menjadi yang terbesar karena dapat mengisi daya 20 bus secara berbarengan.

Setelah ekosistem kendaraan listrik siap, mulai dari kebijakan pemerintah kota, fasilitas, produk hingga subsidi, Kota Shenzhen kemudian mengembangkan pengoperasian kendaraan listrik pada armada taksi, yang kini sudah berjumlah 22.000 unit.

"Untuk armada taksi, kami tidak terlalu memusingkan titik pengisian listrik, karena taksi rutenya tidak tetap dan bisa melintasi semua tempat," kata dia.

Hingga saat ini, setidaknya ada 30 kota di Cina yang menggunakan angkutan umum tenaga listrik. Namun sayangnya, pemerintah berencana mengurangi subsidi pembelian kendaraan listrik karena harganya kini semakin mahal.

ANTARA

Berita terkait

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

28 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik Penetapan BSD dan PIK 2 Jadi PSN, Alasan Damri Tak Gunakan Bus Listrik di Arus Mudik

41 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik Penetapan BSD dan PIK 2 Jadi PSN, Alasan Damri Tak Gunakan Bus Listrik di Arus Mudik

Penetapan BSD dan PIK 2 menjadi PSN dikritik oleh sejumlah pihak. Damri enggan menggunakan bus listrik untuk armada lebaran.

Baca Selengkapnya

Alasan Damri Tidak Gunakan Bus Listrik sebagai Angkutan Mudik Lebaran

42 hari lalu

Alasan Damri Tidak Gunakan Bus Listrik sebagai Angkutan Mudik Lebaran

Bus listrik memiliki keterbatasan dalam hal jangkauan dan waktu pengisian daya baterai.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

27 Februari 2024

Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

Top 3 Tekno Berita Terkini dipuncaki artikel lanjutan tentang puting beliung atau tornado yang sebenarnya terjadi di Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

26 Februari 2024

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

Meski lamban dibandingkan moda EV lain, beragam bus listrik mulai berkembang di Indonesia, dari buatan lokal hingga produk pabrikan asing.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dapat Bantuan 462 Bus Listrik dari Bank Dunia, Beroperasi di Bandung dan Medan

5 Februari 2024

Indonesia Dapat Bantuan 462 Bus Listrik dari Bank Dunia, Beroperasi di Bandung dan Medan

Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan 462 armada bus listrik dari Bank Dunia atau World Bank, yang nantinya akan beroperasi di Bandung dan Medan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Luhut Sudah Temui Semua Capres dan Pilih Prabowo, Sri Mulyani Bertemu Megawati di Tengah Isu Mundur

4 Februari 2024

Terkini: Luhut Sudah Temui Semua Capres dan Pilih Prabowo, Sri Mulyani Bertemu Megawati di Tengah Isu Mundur

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah menyatakan dukungannya terhadap Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Beri Bantuan 462 Bus Listrik yang Bakal Beroperasi di Bandung dan Medan

4 Februari 2024

Bank Dunia Beri Bantuan 462 Bus Listrik yang Bakal Beroperasi di Bandung dan Medan

Pemerintah mendapatkan bantuan dana dari Bank Dunia untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi

Baca Selengkapnya

Bus Listrik VinFast Akan Hadir di Pameran IIMS 2024

30 Januari 2024

Bus Listrik VinFast Akan Hadir di Pameran IIMS 2024

Produsen kendaraan listrik Vietnam, VinFast dilaporkan bakal memperkenalkan bus listrik di pameran otomotif IIMS 2024.

Baca Selengkapnya

Mobil Terbang Bakal Mengudara di IKN Tahun 2045

28 Januari 2024

Mobil Terbang Bakal Mengudara di IKN Tahun 2045

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan bahwa mobil terbang bakal mengudara di IKN pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya