Era Mobil Listrik, Penggunaan Pelumas Bisa Turun 50 Persen

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 12 September 2019 08:35 WIB

Petugas melakukan kontrol kualitas (quality control) produk pelumas di Production Unit Jakarta Pertamina Lubricants di Jakarta, 28 Oktober 2016. PT Pertamina Lubricants memiliki total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun untuk pasar domestik dan internasional. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Volume produksi industri pelumas dan industri komponen otomotif diperkirakan bakal menyusut seiring hadirnya mobil listrik. Kedua sektor industri tersebut dituntut untuk melakukan transformasi.

Masyarakat Pelumas Indonesia (Maspi) menyatakan volume penggunaan pelumas pada EV akan berkurang 50 persen. Kapasitas produksi pabrikan pelumas pun akan turun. Pasalnya, karakteristik pelumas akan digabungkan dengan cairan pendingin (coolant) yang pemakaiannya lebih sedikit.

“Kalau bicara internal combustion engine, bisa 4 liter. Kalau (pada EV) saya hitung bisa sampai sekitar 2 liter. Jadi, akan ada perubahan tren,” ujarnya Ketua Maspi Barman Tambunan kepada Bisnis, Selasa 10 September 2019.

Berdasarkan catatan Maspi, kapasitas terpasang pelumas di dalam negeri mencapai 2,04 juta kiloliter per tahun oleh 44 unit industri. Adapun, kapasitas produksinya hanya 858.360 atau 42 persen dari kapasitas terpasang. Produksi tersebut telah memenuhi 75,29persen dari kebutuhan pelumas di dalam negeri.

Barman mengatakan pelumas pada era kendaraan listrik dituntut untuk memiliki karakteristik pendingin yang baik. Hal terebut guna menjawab tantangan tingginya suhu mesin penggerak EV (power train). “Pelumas [di mas depan] harus memiliki kualitas khusus itu, tidak bisa dinego lagi.”

Advertising
Advertising

Selain itu, Barman mengatakan pelumas untuk komponen EV harus memiliki kualitas tinggi lantaran pelumas tersebut akan bersentuhan langsung dengan berbagai komponen EV yang jarang ditemukan pada kendaraan konvensional seperti modul elektrik, plastik, kabel tembaga, dan komponen-komponen EV lainnya.

Pelumas pada era kendaraan listrik dituntut untuk dapat mendinginkan mesin sekaligus menghilangkan kontaminan akibat gesekan antar komponen. “Jadi, challange-nya high compatible lubbricant. Di Indonesia belum ada yang mampu,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua Asosiasi produsen Pelumas Indonesia (Aspelindo) Patrick Adhiatmadja sependapat volume produksi pelumas akan turun pada era kendaraan listrik. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan tidak digunakannya mesin pembakaran pada EV.

Namun demikian, Patrick optimis pelumas uang kini diproduksi masih akan digunakan untuk komponen lain seperti sistem transmisi dan penghidupan mesin. “Utilitas lebih tinggi, tapi volumenya lebih kecil,” katanya.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

25 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya