Alasan Menperin Dorong Investasi di Sektor Kendaraan Listrik

Reporter

Wira Utama

Jumat, 29 November 2019 14:18 WIB

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi booth Honda di pameran sepeda motor IIMS Motobike di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 29 November 2019. TEMPO/Wira Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita RI menegaskan, defisit neraca perdagangan banyak dipengaruhi oleh impor Minyak dan Gas. Sebagai solusi, pihaknya akan agresif mendorong investasi di sektor kendaraan listrik.

"Jadi selain ramah lingkungan. Manfaatnya juga menekan defisit neraca perdagangan, karena komponen dari impor migas sangat membebani neraca perdagangan," kata Agus usai membuka pameran motor IIMS Motobike di Istora Senayan, Jumat, 29 November 2019.

Untuk itu, kata dia, pemerintah dengan program Omnibus Law Pajak akan serius mendorong investasi kendaraan listrik. Termasuk mempersiapkan berbagai macam kebijakan yang menumbuhkan iklim kondusif bagi investor dengan insentif.

"Termasuk kemudahannya dalam periode transisi untuk memperkenalkan produknya, elakukan impor dengan batasan kuantitas, dan kemudahan bea masuk," ujar dia.

Adapun program Omnibus Law Pajak mendorong adanya percepatan pencapaian dua target utama. Yakni, menciptakan iklim kondusif untuk investor dan menciptakan tenaga kerja bagi warga Indonesia.

Advertising
Advertising

"Target utama itu untuk menciptakan tenaga kerja, agar penyerapan semakin banyak. Intinya setiap rupiah dari investasi, tujuannya menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan," tutur dia.

Sebelummya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga pernah mengatakan, bahwa salah satu amanat Presiden Joko Widodo atau Jokowi, adalah mengatasi defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan.

"Pesan bapak Presiden yang pertama harus dibuat program untuk mengurangi transaksi neraca berjalan agar tidak defisit. Kemudian tentunya ada beberapa program terkait sektor riil termasuk bagaimana neraca perdagangan ini bisa diperbaiki," ujarnya seusai serah terima jabatan di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu, 23 Oktober 2019.

Sektor migas kata dia, menyumbang defisit pada neraca perdagangan Indonesia. Sehingga dalam menguranginya, Airlangga akan menyelesaikan program subtitusi impor dan melakukan restrukturisasi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

"Itu mengurangi dengan waktu yang relatif lebih singkat," ucap mantan Menteri Perindustrian tersebut.

Kemudian Airlangga, juga akan mendorong penggunaan dari campuran biodiesel sebanyak 30 persen (B30) dalam bahan bakar minyak jenis solar pada tahun 2020. Bahkan ia akan mendorong pemakaian B100. "Jadi dari situ tekanan terhadap migas akan ada perbaikan," kata dia.

Berita terkait

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

20 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

9 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya