Bahaya Aquaplaning, Ini Kecepatan Ideal Menerabas Genangan Air

Reporter

Wira Utama

Selasa, 7 Januari 2020 13:31 WIB

Kendaraan bermotor menerobos genangan air di jalan protokol Sudirman, Jakarta (19/4). Drainase yang buruk salah satu penyebab banjir terjadi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi, sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan dengan intesitas sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan. Kondisi ini memungkinkan terjadinya genangan air di sejumlah badan jalan.

Sejurus dengan itu, potensi terjadinya insiden Aquaplaning atau kondisi di mana ban kendaraan tidak menapak dengan sempurna, karena terhambat lapisan air. Kondisi ini bisa membuat ban melayang di atas genangan dan membuat pengemudi kehilangan kontrol terhadap kendaraan.

"Aquaplaning sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan slip pada kendaraan. Aquaplaning terjadi karena ban tidak bisa menyibak air dengan maksimal. Sehingga kontak ban dengan aspal hilang," ujar Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana kepada Tempo, Selasa, 7 Januari 2020.

Aquaplaning, kata dia sangat berpotensi terjadi terjadi ketika kendaraan bergerak dengan kecepatan tinggi. Terlebih jika ban yang dipakai sudah aus dan memiliki tekanan angin yang rendah. "Apalagi kalau ban sudah botak dan ban kurang tekanan angin. Nah itu bahaya," kata dia.

Dia pun menyarankan agar para pengemudi, khususnya roda empat atau mobil agar sebisa mungkin menghindari kejadian tersebut. Yang utama, kata Sony, kontrol dan kurangi kecepatan sebelum terjebak dalam genangan air.

"Jangan juga memainkan rem dan gas. Tahan kemudi sesuai arah, sekaligus tidak menginjak rem dan gas," ujarnya.

Namun ketika sudah terlanjur selip, Sony berujar bahwa upayakan tidak panik. Lalu, berusaha mengontrol kendaraan agar keempat rodanya atau ban terkena aquaplaning sekaligus.

"Ini kalau sudah terlanjur yah. Poinnya lebih baik 4 ban terkena aquaplaning dari pada satu sisi ban saja,"kata Sony yang juga memberikan imbauan agar pengendara bisa mengontrol kecepatan di bawah 50 kilometer per jam saat melewati genangan.

"Batas kecepatan yang aman harus dilihat kondisi ban dan karakter ban. Tapi idealnya dibawah 50 kilometer per jam itu relatif aman," ucap dia.

Sekadar tambahan informasi, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia pada pekan ini. Berdasarkan model prediksi cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fase basah mulai aktif. Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo lewat keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa kondisi itu dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Pola tekanan rendah di belahan bumi utara terpantau berkurang. Sebaliknya di belahan bumi selatan tekanan rendah mengalami peningkatan. Fenomena itu mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua.

Kondisi itu menurut BMKG dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan anginnya signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

“Terutama di bagian selatan ekuator,” kata Mulyono.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan ada potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

10 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

21 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya