Pengunjung memilih durian dalam Festival Mendem Duren atau mabuk durian di jalan Ki Ageng Gribig, Malang, Jawa Timur, Kamis, 10 Januari 2019. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang menyangka jika buah durian dan nangka bisa dimanfaatkan menjadi komponen elektroda kapasitor guna menyimpan energi listrik pada baterai, yang kelak dimanfaatkan dalam pengembangan mobil listrik (electric vehicle).
Peneliti Universitas Sydney mengambil limbah berupa bagian yang tidak bisa dimakan dari durian dan nangka, kemudian mengembangkannya menjadi komponen penyimpanan listrik, khususnya untuk metode pengisian listrik cepat.
"Kami melihat durian dan nangka karena sekitar 70 persen buahnya tidak dapat dimakan," kata Vincent Gomes, profesor Universitas Sydney kepada Reuters, Selasa, 10 Maret 2020.
"Kami berpikir untuk menggunakan hal-hal yang disediakan alam -- limbah dengan nol biaya yang biasanya dikirim ke tempat pembuangan sampah -- lalu memprosesnya menjadi elektroda kapasitor super ini," katanya.
Kendati beraroma tajam, namun buah durian dan nangka sangat populer di Asia, serta menjadi bahan dasar untuk berbagai makanan dan minuman tradisional maupun modern. Dua buah dengan kulit tebal itu juga mudah ditemukan di Asia, sehingga sangat mudah jika ingin dikembangkan.
Jika penelitian ini berhasil, akan menjadi kabar baik bagi industri otomotif yang memerlukan dana besar untuk pengembangan baterai.
Para peneliti menyatakan bahwa riset durian ini tidak memakan banyak biaya dan tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan.
"Mampu menyimpan (listrik) dengan murah, dalam jumlah besar, akan menjadi game-changer besar," kata Gomes, kemudian ia menyatakan "menyukai" rasa durian.
"Seseorang dapat menyimpan energi dan menggunakannya di malam hari ketika matahari tidak bersinar," katanya.
Baterai yang terbuat dari durian dan nangka akan bertahan lebih lama dan mengisi daya lebih cepat daripada baterai lithium-ion yang saat ini digunakan untuk menyalakan ponsel, tablet, dan mobil listrik, kata Gomes.
"Hasil yang fantastis adalah jika kapasitor super ini diisi, bisa menjalankan 'tuk-tuk' atau skuter dengan cepat," kata Gomes.
"Di desa, ketimbang membakar mesin diesel, mereka dapat mengandalkan perangkat penyimpanan energi ini untuk menyalakan listrik sepanjang hari," tambahnya.
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
16 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
16 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.