Nissan LEAF di Tokyo Motor Show 2020, Tokyo, Jepang, 25 Oktober 2019. TEMPO/Wawan Priyanto.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Nissan Motor Indonesia memastikan tetap akan melanjutkan penjualan sekaligus merilis produk-produk baru di Tanah Air. Sekalipun NMI sudah resmi menghentikan seluruh aktivitas pabriknya di Indonesia.
"Jadi bukan hanya purna jual yang dijamin, tapi Nissan Indonesia tetap melanjutkan penjualan. Kami juga akan memperkuat merek Nissan dan terus meluncurkan produk-produk baru,"ujar Head of Communication Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani saat dikonfirmasi ihwal pemberhentian seluruh aktivitas pabrik Nissan di Indonesia.
Hana menegaskan bahwa Nissan Motor Indonesia hanya menghentikan produksi kendaraannya di seluruh pabrik Nissan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Jadi NMI tidak keluar dari Indonesia, kata Hana. NMI akan terus memberikan layanan penjualan dan purna jual konsumen Nissan.
"Supaya masyarakat tidak salah persepsi, karena itu tidak benar. Kami tidak keluar dari Indonesia,"ujarnya.
Terkait produk baru Nissan, Hana mengaku akan mengeluarkan sejumlah produk pada tahun 2020. Termasuk di antaranya, mobil full listrik Nissan LEAF. "Kita membawa ke Indonesia tahun ini,"ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan telah memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas produksi kendaraan di Indonesia. Keputusan itu disebut bagian dari rencana optimisasi perusahaan yang mencakup rightsizing atau perampingan karyawan.
"Nissan telah memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di pabrik Nissan di Indonesia,"ujar salah seorang sumber dari NMI.
Selain itu, Nissan Motor Indonesia juga akan melakukan optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis. Sejurus dengan itu, perusahaan juga akan menjalankan reformasi strategis untuk membangun basis operasional demi memastikan profitabilitas yang konsisten dan berkelanjutan dalam jangka menengah.
Media Japantimes.co.jp juga pernah mengabarkan Nissan akan menghentikan produksi kendaraan di Indonesia lantaran realisasi penjualan kendaraan anjlok di Tanah Air. Pada Januari 2020, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang itu sudah menghentikan produksi di negara Asia Tenggara, termasuk pengembangan kendaraan untuk pasar negara berkembang di bawah merek Datsun.
"Keputusan untuk menarik diri dari produksi kendaraan di Indonesia adalah bagian dari langkah-langkah restrukturisasi yang diambil pembuat mobil untuk memotong biaya di tengah penurunan pendapatan," kata sumber media Jepang tersebut
Nissan dilaporkan mengalami kesulitan lantaran krisis saat ini. Kondisi itu diperburuk dengan penangkapan mantan bosnya Carlos Ghosn dan pelariannya ke Lebanon.