TEMPO.CO, Chicago - Sebagian besar karyawan di pabrik Harley-Davidson Inc dirumahkan sementara. Produsen sepeda motor ikonik ini juga menerapkan pemotongan gaji dalam upaya menurunkan beban perusahaan akibat pandemi corona atau COVID-19.
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa pekan setelah Harley-Davidson merevisi target penjualannya tahun ini, demikian Reuters, 15 April 2020.
Produksi dan pemasaran produk disebut mengalami gangguan akibat pandemi. Data terakhir, saham Harley juga turun 5,7 persen. Untuk itu Harley berusaha menghemat kas dan meningkatkan likuiditas.
Namun di tengah kekhawatiran pandemi itu, bisnis Harley telah mendorong Lembaga Pemeringkat Fitch dan Moody untuk menurunkan peringkat kredit perusahaan yang berbasis di Milwaukee itu.
Meski belum mengukur dampaknya, Fitch mengatakan bahwa perusahaan bisa melihat penurunan sekitar 25 persen dalam penjualan tahun ini. Secara terpisah, Moody's juga menyebut bahwa penurunan penjualan melemahkan posisi likuiditas Harley.
Harley-Davidson mengatakan akan "secara signifikan" mengurangi semua pengeluaran yang tidak penting. Termasuk memotong gaji chief executive officer dan dewan direksi. Upah pimpinan eksekutif juga akan dipotong sebesar 30 persen, sementara gaji untuk sebagian besar karyawan akan dikurangi antara 10 -20 persen.
Motor Murah Harley-Davidson Berpeluang Masuk Indonesia?
20 November 2023
Motor Murah Harley-Davidson Berpeluang Masuk Indonesia?
Harley-Davidson memiliki tiga model motor murah yang saat ini hanya dijual di China dan India. Meski begitu tidak menutup kemungkinan kedepannya akan dijual di Indonesia