TEMPO.CO, Jakarta - Harley Davidson berencana menutup pabrik di Kansas City dalam rangka efisiensi operasional, menyusul penjualan yang turun tajam pada 2017. Produsen otomotif yang terkenal dengan motor cruiser-nya tersebut menyatakan laba bersih pada kuartal keempat 2017 anjlok 82 persen ke US$8,3 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba per saham Harley Davidson turun menjadi 5 sen dari 27 sen di tahun sebelumnya. Adapun pendapatan perusahaan naik ke US$1,23 miliar dari US$1,11 miliar.
Penurunan laba sebagian disebabkan oleh biaya terkait pemotongan pajak Presiden Donald Trump dan recall produk sukarela yang menghabiskan biaya US$29,4 juta. Penjualan sepeda motor ritel Harley Davidson di seluruh dunia turun 6,7 persen pada 2017 dibandingkan tahun 2016, sedangkan penjualan di AS turun 8,5 persen.
Baca: Harley Davidson Bangun Universitas di India, Ini Kegiatannya
Harley telah mengambil langkah untuk mengatasi penurunan yang terjadiselama bertahun-tahun ini, termasuk melakukan pengetatan terhadap persediaan motor.
"Tindakan kami untuk mengatasi kondisi saat ini, melalui pengetatan pengelolaan penawaran dan biaya, memposisikan kami sebaik yang kami harapkan untuk mencapai tujuan jangka panjang kami dalam pengembangan Harley Davidson di seluruh dunia," ungkap Matt Levatich, CEO Harley Davidson, seperti dikutip Usa Today.
Restrukturisasi manufaktur perusahaan mencakup rencana untuk mengalihkan produksi dari Kansas City, Missouri ke pabriknya di New York, Pennsylvania. Sekitar 800 tenaga kerja di Kansas City akan diberhentikan.
Harley Davidson memperkirakan restrukturisasi dan biaya konsolidasi lainnya akan mencapai US$170 juta hingga US$200 juta selama dua tahun ke depan. Perusahaan memperkirakan penghematan tahunan sebesar US$ 65 juta hingga US$75 juta setelah tahun 2020.
Baca: Harley-Davidson Model Trike Ini Jadi Lucky Draw Kustomfest 2017
"Keputusan untuk mengkonsolidasikan pabrik perakitan akhir kami dibuat setelah mempertimbangkan dengan sangat hati-hati jejak produksi kami dan kapasitas yang sesuai dengan lingkungan bisnis saat ini. Operasi perakitan Kansas City akan meninggalkan warisan kepemimpinan keselamatan, kualitas, kolaborasi, dan manufaktur," ujar Levatich.