Ekspor Mobil RI Terdampak Pandemi Corona

Reporter

Wira Utama

Senin, 20 April 2020 16:34 WIB

All New Honda Brio ekspor perdana ke Filipina, Rabu, 10 April 2019. Mobil itu dikapalkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (HPM)

TEMPO.CO, Jakarta - Selain kinerja penjualan yang diprediksi anjlok, ekspor mobil juga diperkirakan melambat akibat pandemi corona. Sejumlah pabrikan seperti Honda Prospect Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan Astra Daihatsu Motor mulai merasakan tren penurunan akibat pandemi virus corona.

"Datanya, saya juga belum bisa kalkulasi. Tapi kalau berkurang (permintaan ekspor) itu sudah pasti," ujar Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam saat dihubungi Tempo, Senin, 20 April 2020.

Soal ekspor, kata dia, kesiapan logisitik menjadi sarat yang terpisahkan. Oleh karena itu, TMMIN terus memantau ketersediaan komponen, terutama bahan impor, agar tetap bisa memproduksi kendaraan di dalam negeri. "Logistik berjalan, tapi ada beberapa keterbatasan. Ya, maklumlah situasi bisnis juga sedang tidak normal, mengalami disruption," tutur dia.

Bob juga belum bisa memprediksi kapan situasi ini akan berakhir. Menurut dia, sulit melihat kapan ekspor akan kembali normal di tengah pandemi saat ini. "Lockdown beberapa negara dan harga minyak yang jatuh, membuat kita sulit memprediksi," ujarnya.

Penurunan permintaan ekspor juga dirasakan Astra Daihatsu Motor. Direktur Marketing ADM, Amelia Tjandra memprediksi penurunan permintaan ekspor kurang lebih 60 persen pada April-Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Itu karena banyaknya negara yang melakukan aktivitas lockdown sehingga pengiriman ekspor terganggu," kata Amel, Senin 20 April 2020.

Advertising
Advertising

Assistant Manager Public Relations Honda Prospect Motor (HPM) Yulian Karfili mengakui adanya penurunan permintaan ekspor. Arfi sapaannya, menyebut bahwa permintaan pada bulan Maret turun dibandingkan bulan Februari 2020.

"Itu karena permintaan dari negara tujuan (menurun), bukan karena produksi Indonesia yan menurun," ujarnya.

Saat ini, kata Arfi, HPM masih melakukan pengiriman untuk ekspor CBU dan komponen. Tetapi pada saat yang sama, HPM juga terus memantau kondisi dan permintaan dari negara tujuan. Pengiriman untuk eskpor Januari - Maret total 1.830 unit.

"Kondisi ke depannya sangat tergantung pada kondisi produksi di Indonesia dan permintaan pasar dari negara tujuan," kata dia.

Pembatasan impor dan ekspor karena pandemi corona menjadi salah satu faktor penghambat kegiatan produksi. Sebab, industri otomotif masih bergantung pada sistem pasokan komponen impor, mulai dari bahan baku hingga spare parts.

Berdasarkan data PT Indonesia Kendaraan Terminal, jumlah bongkar muat kendaraan CBU mencapai 29.622 unit pada Maret 2020. Angka itu meningkat 18,40 persen dibandingkan periode yang sama pada Maret 2019, yakni 25.019 unit.

IPCC juga melaporkan jumlah CBU impor pada Maret 2020 mencapai 6.388 unit atau turun sebesar 13,93 persen secara tahunan yang membukukan 7.422 unit

"Berjalannya layanan bongkar muat ekspor dan impor di tengah pandemi Covid-19 memperlihatkan masih adanya permintaan kendaraan secara global," tulis keterangan resmi IPPC seperti dikutip dari Bisnis, Rabu 15 April 2020.

Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, menilai kinerja industri otomotif Indonesia memang terdampak oleh adanya pandemi COVID-19. Namun Kukuh optimistis, situasi ini bisa pulih sebelum tahun 2020 berakhir. Asumsinya kata dia, pandemi virus corona bisa diatasi pada akhir bulan Mei 2020 atau awal Juni 2020.

"Upaya recovery diharapkan bisa dimulai pada bulan Juli 2020 sehingga bulan Agustus, kinerja industri otomotif Indonesia mulai menunjukkan pemulihan , walaupun belum sepenuhnya,"kata dia kepada Tempo, Senin, 20 April 2020.

Usaha pembiayaan pembelian kendaraan bermotor juga diharapkan nisa kembali bekerja normal. Sehingga target Gaikindo yang sudah direvisi menjadi 600,000 unit, arau menurun sekitar 50 persen dibanding tahun 2019 bisa terwujud.

Adapun untuk kinerja ekspor pada periode Januari-Maret 2020, diklaim, Kukuh masih menunjukkan performa positif. Menurut dia, total ekspor kendaraan sampai Maret 2020 meningkat sekitar 9 persen dibanding kurun waktu yang sama pada tahun lalu.

"Semoga masa sulit ini bisa segera kita lewati bersama dengan baik," kata dia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), ekspor mobil dalam bentuk utuh Maret 2020 mencapai 28.019 unit. Angka menurun 7,8 persen dibanding ekspor Februari sebanyak 30.386 unit.

Meski demikian dibanding ekspor di bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 9,3 persen yang hanya 25.629 unit. Sedangkan pada Januari hingga Maret 2020 total ekspor CBU mencapai 77.315 unit. Angka ini lebih tinggi 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 70.779 unit.

Adapun untuk jenis CKD dan Komponen terurari mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Data ekspor Gaikindo Januari - Maret 2020

Ekspor CBU

Januari - Maret 2020: 77.315 unit
Januari - Maret 2019: 70.779 unit

Ekspor CKD

Januari - Maret 2020: 87.141 set
Januari - Maret 2019: 133.872 set

Ekspor komponen

Januari - Maret 2020: 17. 311.870 unit
Januari - Maret 2019: 22.144.280 unit

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

8 hari lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya