TEMPO.CO, Jakarta - Suzuki Selandia Baru telah secara resmi meluncurkan Jimny Uto yang merupakan model pikap dari Suzuki Jimny Sierra. Hanya saja, meski telah dirilis pengiriman ke konsumen diperpanjang hingga satu tahun karena keterbatasan kuota dan inden yang membludak. Apalagi mobil buatan Jepang ini harus dimodifikasi oleh APM dengan memasangkan bak. Ada biaya tambahan dari harga mobil yaitu sekitar Rp 113,5 juta setelah dikonversi ke rupiah.

Suzuki Jimny pikap hasil modifikasi dealer. Sumber: creative311.com

Fitur Jimny pikap memiliki spesifikasi dengan bodi yang kompak dan kapasitas pemuatan yang besar, namun dengan struktur rangka yang kokoh dan kualitas tinggi ditambah harga yang murah. Selain itu, Jimny dilengkapi dengan penggerak 4WD yang cocok untuk mengemudi di medan berat seperti Mercedes Benz G class dan Toyota Land Cruiser.

Dengan adanya modifikasi Jimny dengan penggantian bak pada bagian belakang, ada pertanyaan bisa mengurangi kekuatan sasisnya. Dalam modifikasi yang dilakukan Suzuki Selandia Baru adalah memangkas pilar B hingga terbelah dua. Kemudian memasang bak yang terbuat dari alumunium pada bagian belakang.

Proses modifikasi Suzuki Jimny pikap. Sumber: creative311.com

Namun Suzuki mengklaim bahwa struktur rangka sangat sederhana dan kuat meski memotong bagian belakang tidak mengutak-atik sasis utama. Sehingga, mereka menyebut tidak ada efek yang signifikan pada daya tahan dan kekakuan sasis.

Proses modifikasi Suzuki Jimny pikap. Sumber: creative311.com

Permintaan Jimny di Selandia Baru sangat tinggi karena dengan desain lampu bundar imut cukup digemari. Tak hanya di Selandia Baru, mobil ini juga dipesan dari Australia, hanya saja mereka masih hanya melayani di dalam Selandia Baru. Apalagi adanya pandemi Corona menyebabkan semua aktivitas terhambat.

Soal kisaran harga Jimny Uto di Selandia Baru menembus angka Rp 496 juta setelah dikonversi ke rupiah. Memang cukup mahal dibandingkan model standar namun terkadang kebutuhan memupuskan kemahalan itu.

CREATIVE TREND