Produksi Mobil di Indonesia Turun 80 Persen Selama Masa PSBB

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 23 Mei 2020 20:17 WIB

Suasana di pabrik Suzuki Cikarang dengan latar belakang robot canggih. Total terdapat 217 robot untuk memproduksi mobil, mesin, dan transmisi. Meski didominasi robot, pabrik ini menyerap 1.290 pekerja. 19 Februari 2018. TEMPO/Wawan Priyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil di Indonesia mengalami penyusutan produksi hingga 80 persen saat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai diterapkan di sejumlah kota di Indonesia pada April 2020.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi pabrikan mobil pada April hanya 21.434 unit, sedangkan Maret mampu memproduksi 111.565 unit. Kinerja itu turun 80,8 persen secara bulanan.

Selain itu, kinerja produksi mobil pada April 2020 juga merosot 79,6 persen dibandingkan dengan April 2019 yang mampu mencatatkan produksi hingga 104.847 unit.

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai dijalankan pada April membuat pabrikan mobil menghentikan produksi guna mencegah virus corona atau Covid-19 terus meluas. Penutupan pabrik dilakukan oleh merek-merek besar, seperti Toyota, Daihatsu, Honda, dan Suzuki.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memperpanjang masa penghentian produksi sejak 11 Mei sampai dengan 1 Juni 2020. Keputusan itu mempertimbangkan faktor komprehensif, seperti mengantisipasi penurunan permintaan dalam negeri dan ekspor, kondisi pasokan komponen, serta libur Idulfitri.

“Selanjutnya, sepanjang periode penangguhan produksi, kami akan terus memantau situasi dengan kuat termasuk setiap pembaruan pada kondisi penawaran dan permintaan,” kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Urusan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Advertising
Advertising

PT Honda Prospect Motor (HPM) juga secara resmi memperpanjang masa penutupan pabrik di Karawang, Jawa Barat, hingga akhir Mei 2020.

Yusak Billy, Business Innovation & Sales Marketing Director HPM, mengatakan bahwa perpanjangan penutupan sementara pabrik bertujuan menjaga level stok di kondisi sehat.

“Kami memutuskan untuk menghentikan sementara lagi [operasi pabrik] hingga akhir Mei, supaya menjamin kondisi stok level itu sehat di setiap dealer agar suplai tidak berlebihan karena kami tahu pasarnya turun jauh,” katanya.

Pacu Produksi

Sejumlah pabrikan mobil sebelumnya berhasil memacu produksi sepanjang 3 bulan pertama 2020 atau sebelum pemerintah menerapkan PSBB.

TMMIN, misalnya, meningkatkan produksi menjadi 123.207 unit, naik 4,4 persen dibandingkan dengan kuartal pertama 2019.

HPM juga menaikkan produksi mencapai 37.517 unit pada kuartal pertama tahun ini atau meningkat 24 persen secara tahunan.

Billy mengungkapkan bahwa permintaan konsumen pada akhir 2019 dinilai cukup baik dan stabil sehingga stok pada awal 2020 berada di level sehat dan hanya menyisakan unit dengan rangka tahun sebelumnya.

Selain Toyota dan Honda, merek lain yang mencatatkan peningkatan produksi antara lain PT Suzuki Indomobil Sales sebesar 58 persen, PT Sokonindo Automobile (DFSK) 188 persen, dan PT SGMW Motor (Wuling) 32,2 persen.

BISNIS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

9 hari lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya