Suzuki Indonesia Revisi Target 2020 hingga 50 Persen

Reporter

Wira Utama

Kamis, 4 Juni 2020 17:14 WIB

Pengunjung sedang mengamati mobil Suzuki Ertiga di GIIAS 2019 di ICE, BSD City, Tangerang, 19 Juli 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memprediksi adanya penurunan target penjualan hingga 50 persen akibat pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia. Meski di sejumlah segmen, SIS mengklaim terjadi peningkatan pangsa pasar.

"Suzuki tidak akan keluar dari pakem target (revisi gaikindo) dari 1,1 juta unit menjadi 600 ribu. Kami memprediksi penjualan akan ada degradasi antara 40-50 persen selama masa pandemi covid-19 ini," kata Head of 4W Brand Development dan Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel dalam diskusi virtual Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis, 4 Juni 2020.

Jika dilihat dari sisi market, kata Harold Suzuki beruntung, karena tidak semua market anjlok. Beberapa pangsa pasar secara Year on Year mengalami kenaikan pada periode Januari hingga April 2020.

"Ritel per April 2020 memang turun hingga 29,5 persen, tapi market share secara YoY Januari-April justru naik dari 9,3 persen menjadi 11,5 persen," kata dia.

Sebelumnya, Suzuki juga menunjukkan performa positif pada kuartal 1 dari Januari- Maret 2020. Di mana mereka berhasil membukukan penjualan sebanyak 25.425 unit. Capaian itu, diklaim lebih baik dibanding periode sama tahun lalu, yang hanya mencapai 22.869 unit.

Advertising
Advertising

"Tren positif penjualan kuartal pertama itu tak lepas dari strategi yang dijalankan Suzuki. Salah satunya dengan peluncuran produk baru yakni XL7 yang mampu menopang angka penjualan lebih besar dibanding kuartal 2019," ujarnya.

Selain produk baru, Suzuki juga memperkuat penjualannya dengan menghadirkan berbagai macam program menarik. Mulai dari program beli mobil berhadiah motor hingga perangkat gadget, serta program aftersales seperti jaminan bebas perawatan selama 50 ribu kilometer.

Adapun faktor kenaikan pangsa pasar di sejumlah segmen itu ditunjang kata dia tak lepas dari kebijakan produksi lokal. hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi SIS, kata dia dengan 88 persen produk yang dipasarkan telah diproduksi atau dirakit di Indonesia.

"Kontribusi terbesar dari pikap, angkanya sekitar 50 persen, MPV seperti Ertiga 20 persen, SUV sekitae 15-20 persen, serta sisanya City Car dan Hatchback," kata dia.

Harold menambahkan bahwa pasar otomotif secara umum memang sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Selain pandemi, pasar retail otomotif dari Januari - Maret juga tergerus sebesar 15,7 persen atau sekira 292 ribu unit. Itu tak lepas dari kondisi pasar otomotif nasional yang terpengaruh oleh situasi politik yang tidak stabil.

"Masuk awal 2020, bencana banjir juga membuat catatan bagi penjualan industri otomotif, Terlebih adanya pandemi Covid-19 yang terjadi yang dimulai Maret 2020. Dampaknya, Gaikindo merevisi target industri otomotif nasional," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya