Sebuah kendaraan Tesla melewati pabrik kendaraan utama Tesla setelah CEO Elon Musk mengumumkan bahwa ia menentang Lockdown terkait wabah Virus Corona dengan membuka kembali pabrik di Fremont, California, AS, 11 Mei 2020. REUTERS/Stephen Lam
TEMPO.CO, Jakarta - Dua produsen mobil asal Amerika Serikat, General Motors dan Ford serta dua start up lainnya beberapa hari lalu dikabarkan tengah membidik bisnis kendaraan komersial melalui van listrik. Kendaraan itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan jasa pengiriman barang (kargo) dengan pelanggan seperti Amazon dan UPS. Tesla, produsen mobil listrik Amerika Serikat, rupanya tak tinggal diam. Perusahaan yang dipimpin CEO Elon Musk ini disebut carbuzz.com tengah menyiapkan van listrik untuk sektor komersial. Van listrik yang disebut bisa menampung 12 penumpang untuk angkutan umum dan kargo luas untuk barang digarap anak perusahaan Tesla, The Boring Company. The Boring Company selama ini dibentuk untuk membuat terowongan dan kereta bawah tanah untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas perkotaan. Nah, van listrik ini nantinya disebut bisa melalui terowongan bawah tanah itu untuk mengangkut penumpang. Sebagai ilustrasi, suatu hari nanti van listrik ini bisa mengangkut penumpang di terowongan bawah tanah Los Angeles, tanpa khawatir terjebak kemacetan seperti ketika berkendara di jalan umum. Carbuzz mengklaim mengetahui rencana pembuatan van listrik Tesla dari dokumen yang diajukan The Boring Company kepada agen transportasi Kota San Bernardino mengenai terowongan berkecepatan tinggi.
Pejabat Kota San Bernardino Curt Hagman mengatakan kepada The Mercury News bahwa The Boring Company bekerja dengan Tesla untuk mengembangkan van listrik untuk proyek tersebut, dengan kapasitas 12 tempat duduk (penumpang) dan bagasi luas (kargo). “Menggunakan kendaraan seperti itu dapat mencapai kapasitas transportasi potensial sekitar sepuluh juta orang per tahun, kata Hagman. Meski demikian, belum ada informasi teknis tentang van listrik Tesla hingga saat ini.