Corona Mengganas, Serikat Pekerja Minta Pabrik Bajaj Auto Ditutup

Reporter

Terjemahan

Senin, 6 Juli 2020 06:43 WIB

Showroom Bajaj di India. REUTERS

TEMPO.CO, New Delhi/Mumbai - Serikat Pekerja di Bajaj Auto, pengekspor sepeda motor terbesar di India, menuntut penutupan sementara salah satu pabriknya setelah 250 pekerja dinyatakan positif terkena virus corona (Ccovid-19), Sabtu, 4 Juli 2020.

India melakukan penutupan total (lockdown) pada akhir Maret untuk meredam penyebaran virus tetapi baru-baru ini melonggarkan pembatasan meskipun jumlah kasus melonjak. Hal ini menempatkan beberapa perusahaan dalam posisi yang sulit ketika mereka mencoba untuk menghidupkan kembali produksi.

Pabrik Bajaj Auto yang terkena dampak terletak di bagian barat Maharashtra, negara bagian dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Perusahaan mengatakan dalam sepucuk surat kepada karyawan minggu ini bahwa mereka yang tidak datang kerja tidak akan dibayar.

“Orang-orang takut datang kerja. Beberapa masih datang tetapi ada yang mengambil cuti,” kata Thengade Bajirao, Presiden Serikat Pekerja Bajaj.

Pada 26 Juni, perusahaan mengatakan bahwa 140 dari sekitar 8.000 staf di pabrik itu telah tertular virus dengan dua di antaranya meninggal dunia.

Perusahaan juga menyampaikan bahwa pekerjaan di sana tidak akan dihentikan, karena perusahaan ingin belajar untuk "hidup dengan virus".

Advertising
Advertising

Seorang pejabat di distrik Aurangabad, yang mengawasi daerah Waluj di mana pabrik itu berada, mengatakan jumlah kasus sekarang telah meningkat menjadi lebih dari 250 kasus.

Bajaj Auto tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Pada hari Sabtu, India melaporkan jumlah infeksi lebih dari 22.000 kasus setiap hari, menjadikan total nasional lebih dari 640.000 kasus.

"Kami meminta perusahaan menutup sementara pabrik selama 10-15 hari untuk memutus siklus tetapi mereka mengatakan tidak ada gunanya karena orang akan terus berkumpul dalam acara sosial di luar pekerjaan," kata Bajirao dari serikat Bajaj.

Untuk setiap karyawan yang dites positif, empat yang bekerja di dekat mereka harus dikarantina, sehingga mempengaruhi produktivitas, katanya.

Dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 3,3 juta sepeda motor dan kendaraan lain, pabrik Waluj menyumbang lebih dari 50 persen volume produksi Bajaj di India.

"Jika seorang karyawan tetap absen di kantor atau pabrik karena alasan apa pun meskipun diminta oleh perusahaan ... maka gajinya akan dikurangi 100 persen selama periode tersebut," kata Bajaj dalam suratnya kepada karyawan.

Pada bulan Mei, produsen ponsel pintar OPPO Cina menghentikan sementara operasi di sebuah pabrik dekat New Delhi setelah beberapa pekerja dinyatakan positif.

Para pekerja dan pemimpin serikat pekerja mengatakan Bajaj telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan jarak sosial di lantai pabrik dan di kantin. Perusahaan juga mengatur tempat duduk secara terpisah di bus antara jemput karyawan dan menyediakan masker serta sanitiser untuk staf. Tetapi protokol kesehatan itu dinilai tidak cukup.

“Di jalur perakitan, banyak orang menyentuh mesin yang sama. Kami memakai sarung tangan tetapi masih terserang virus,” kata seorang pekerja yang berada di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19.



Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

17 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

18 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

4 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

6 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya