TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan Hyundai Kona EV (eletric vehicle/mobil listrik) di seluruh dunia per 30 Juni 2020 mencapai 103.700 unit. Kona EV diluncurkan untuk pertama kalinya pada Maret 2018.

Menurut Hyundai seperti diwartakan carbuzz.com, penjualan di luar Korea Selatan menyumbang lebih dari tiga perempat dari total penjualan global Kona EV.

Ini menjadikan Hyundai Kona EV salah satu SUV listrik kecil paling populer di pasaran saat ini. Meski demikian, masih diperlukan waktu yang cukup lama bagi Kona EV untuk mengejar penjualan Nissan Leaf. Penjualan mobil listrik buatan Nissan itu sudah melampaui 450 ribu unit pada awal tahun ini.

Dengan harga mulai dari US$ 37.190 atau setara Rp 551,25 juta (kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.822), Kona EV adalah salah satu mobil listrik yang paling terjangkau di pasaran saat ini. Selain dengan Nissan Leaf, model ini juga bersaing dengan Chevrolet Bolt.

Kona EV dibekali baterai yang sanggup digunakan untuk berkendara sejauh 258 mil (setara 415,2 kilometer) dalam sekali pengisian daya. Angka ini lebih jauh 20 mil (sekitar 32 kilometer) lebih dari Chevy Bolt. Kona EV dibekali sistem pengisian cepat Level III, artinya baterai dapat diisi hingga 80 persen dalam waktu 54 menit. Sedangkan untuk kinerja, motor listrik menghasilkan daya 201 tenaga kuda dan torsi 394,5 Newton-meter.

Kesuksesan Hyunda Kona EV akan membantu Hyundai mencapai tujuan jangka panjang menjual 560 ribu unit mobil listrik pada tahun 2025. Di masa mendatang, Hyundai (bersama Kia) berencana untuk meluncurkan sebanyak 11 model mobil listrik baru pada tahun 2025.

Untuk Indonesia, Hyundai tengah bersiap untuk meluncurkan sejumlah model baru. Satu di antaranya adalah Hyundai Kona listrik diperkirakan meluncur pada kuartal keempat tahun ini.