KIA Siapkan Strategi Hadapi Penjualan Anjlok akibat Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 24 Juli 2020 14:13 WIB

Kia Sorento tertangkap kamera di Korea. Sumber: carscoops.com

TEMPO.CO, Jakarta - Meski mengalami kenaikan di pasar Korea, penjualan KIA Motors menurun secara global pada 2020 akibat tekanan pandemi Covid-19.

KIA Motors mengumumkan penjualan kuartal II/2020 secara global yang menurun 27,8 persen tahun-ke-tahun. Pandemi Covid-19 mempengaruhi permintaan mobil di seluruh dunia.

"Secara wholesales, perusahaan menjual 516.050 kendaraan pada periode April-Juni 2020, dibandingkan dengan (penjualan) 714.829 unit selama kuartal kedua 2019," tutur KIA Motors dalam keterangan persnya pada Kamis lalu, 23 Juli 2020.

Untuk melawan lingkungan pasar yang buruk akibat pandemi, KIA berencana menjaga profitabilitas dan daya saing pasar dengan memelopori model-model baru. Linier dengan itu perusahaan mengoptimalkan kapasitas produksi untuk mengatasi pemulihan permintaan pasar.

KIA juga akan melanjutkan upaya manajemen risikonya untuk meminimalkan dampak Covid-19 terhadap bisnisnya. Perusahaan akan menerapkan berbagai skema untuk mendukung pelanggan, seperti meluncurkan model-model baru secara online.

KIA akan terus untuk merealisasikan strategi jangka menengah Rencana S. Di bawah Rencana S, KIA akan proaktif memperkenalkan 11 kendaraan listrik baterai dan meningkatkan margin laba operasional menjadi 6 persen pada 2025.

Berdasarkan data KIA seperti dikutip Bisnis.com, permintaan konsumen yang kuat di Korea Selatan membantu mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19 di negara lain, seperti AS, Eropa, dan India.

Penjualan di Korsel meningkat menjadi 161.548 unit selama kuartal kedua, naik 26,8 persen. Sedaangkan penjualan di luar Korea turun 39,7 persen menjadi 354.502 unit selama periode yang sama.

KIA Motors mencatat pendapatan penjualan KRW 11,37 triliun pada kuartal kedua 2020, 21,6 persen lebih rendah dari KRW 14,51 triliun yang dilaporkan selama periode yang sama pada 2019.

Laba operasional turun menjadi KRW 145,1 miliar, turun 72,8 persen tahun-ke-tahun. Laba bersih kuartalan turun menjadi KRW 126,3 miliar, 75 persen lebih rendah dari kuartal pada 2019.

Meskipun terdapat penurunan penjualan di banyak daerah namun bauran produk yang ditingkatkan, ditambah dengan nilai tukar, membantu membatasi penurunan pendapatan dan laba.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa model KIA SUV terbaru, seperti Sorento, Seltos, dan Telluride, terbukti populer.

Sepanjang semester I/2020, KIA menjual total 1.164.735 kendaraan, turun 15,4 persen. Penjualan di Korsel mencapai 278.287 unit, naik 14,6 persen dari tahun sebelumnya, sementara penjualan luar negeri turun 21,8 persen, tahun-ke-tahun, menjadi 886.448 unit.

Pendapatan penjualan semester pertama turun 3,8 persen, tahun ke tahun, menjadi KRW 25,94 triliun. Sedangkan laba operasional untuk enam bulan pertama turun 47,7 persen menjadi KRW 589,6 miliar. Laba bersihpun turun 66 persen menjadi 392,3 miliar Won.




Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

20 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya