Presiden Joko Widodo mengunjungi Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan, 26 November 2019. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perusahaan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, akan merealisasikan komitmen investasinya di Indonesia dalam waktu dekat. Ia berharap Oktober nanti, perusahaan itu sudah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama.
"Kami berharap kalau bisa Oktober groundbreaking. Sekarang sedang kami follow up," tutur Luhut di kantornya pada Jumat petang, 24 Juli 2020.
Kelanjutan proyek pembangunan pabrik akan dibicarakan oleh Luhut dan bos Hyundai dalam pertemuan virtual pada pekan depan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengklaim komitmen investasi Korea Selatan di bidang manufaktur otomotif tetap berjalan di tengah pandemi virus corona. Hal ini terlihat dari tak ada perubahan rencana pembangunan pabrik mobil Hyundai dalam kurun waktu 2 tahun.
“Sekalipun di tengah pandemi Covid-19, mereka mampu menjalankan proyeknya, tentu dengan memperhatikan SOP oleh pemerintah,” ujar Bahlil dalam kunjungannya ke Pabrik Hyundai pada Apri lalu.
Proyek Hyundai senilai US$1,55 miliar ditargetkan kelar pada 2030 dan akan menyerap 3.720 tenaga kerja dalam dua tahap pembangunan. Semula, proses pembangunan pabrik dijadwalkan memasuki tahap groundbreaking pabrik, namun harus ditunda karena pandemi.
Adapun Hyundai akan memulai produksi komersialnya pada Desember 2021 dengan kapasitas tahunan 150 ribu unit dan ditargetkan mencapai 250 ribu unit per tahun ketika mencapai kapasitas penuh. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia, Hyundai bakal mengekspor produknya ke pasar utama di kawasan Asia Pasifik, terutama Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.