Dihantam Covid-19, Mitsubishi Motors Perkirakan Kerugian Setahun Penuh
Reporter
Terjemahan
Editor
Wawan Priyanto
Senin, 27 Juli 2020 15:47 WIB
TEMPO.CO, Tokyo - Mitsubishi Motors Corp memperkirakan kerugian operasi sebesar 140 miliar yen atau setara Rp 19,3 triliun (kurs saat ini 1 yen = Rp 138,23) selama tahun fiskal yang berakhir pada Maret tahun depan karena terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19).
Menurut data Reuters, produsen mobil nomor 6 di Jepang itu menghadapi kerugian operasi terbesar dalam setidaknya 18 tahun terakhir. Mitsubishi tengah menyiapkan beberapa strategi bisnis untuk menghadapi krisis Covid-19 seperti merampingkan tenaga kerja dan produksinya. Mitsubishi juga akan menutup dealer yang tidak menguntungkan untuk mengurangi 20 persen biaya operasional tetap dalam dua tahun ke depan.
"Untuk membuka jalan menuju pemulihan, prioritas utama semua eksekutif adalah berbagi rasa krisis dengan karyawan untuk melakukan pengurangan biaya," kata Chief Executive Takeo Kato kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, 27 Juli 2020.
Produsen mobil global termasuk Mitsubishi Motors telah dipaksa untuk mempertimbangkan kembali strategi produksi dan penjualan mereka dalam waktu dekat karena pandemi Covid-19 mengikis permintaan mobil global.
Mitsubishi telah melaporkan kerugian operasi sebesar 53,3 miliar yen (Rp 7,3 triliun) pada kuartal pertama tahun ini. Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, Mitsubishi mengatakan akan menutup Pabrik Pajero di Jepang pada paruh pertama 2021. Pajero Manufacturing selama ini digunakan untuk memproduksi SUV legendaris, Pajero.
Krisis corona telah memperburuk usaha Mitsubishi karena produsen mobil itu juga menghadapi penurunan penjualan di Cina dan juga Asia Tenggara, pasar terbesarnya yang menyumbang seperempat penjualan.
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi yang lebih luas, Mitsubishi akan fokus pada pertumbuhan di Asia Tenggara sebagai bagian dari rencana aliansi bagi setiap perusahaan untuk melakukan ekspansi di wilayah kekuatan mereka.