Bermunculan Kelompok-kelompok Perempuan Penunggang Motor di Mesir

Reporter

Terjemahan

Minggu, 16 Agustus 2020 14:57 WIB

Baran Hadizadeh, seorang pengendara sepeda motor wanita mengendarai sepeda motornya di luar Teheran, Iran 7 Agustus 2019. Baran adalah salah satu generasi pembalap motorcross wanita pertama di Iran dan menjadi inspirasi bagi banyak gadis Iran saat ini. Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan Dina Wassef, perempuan pengendara motor pertama di Mesir, memancing lahirnya sejumlah kelompok kaum hawa pengendara motor di negeri piramid itu.

Sebuah pemandangan yang langka di Mesir, perempuan menunggang motor. Dengan populasi 104 juta jiwa, Mesir merupakan negara konservatif dengan sangat sedikit perempuan pengendara motor.

Budaya di Mesir membuat wanita tak bisa melakukan beberapa hal di ruang publik seperti mengendarai motor dan sepeda.

Belakangan muncul kelompok-kelompok yang mendorong dan mengajari perempun mengendarai berbagai jenis motor.

Sebut saja Let's Scoot, sebuah gerakan motor untuk wanita di Alexandria, dibentuk pada 2014 dengan misi mengajari wanita naik skuter.

Adapun kelompok Dina Wassef, Egyptian Women Riders Club, mendorong perempuan untuk touring keliling Mesir naik motor.

Maggie Mamdouh, instruktur motor di Kairo, mengatakan bahwa salah satu alasan utama wanita berkendara dengan motor karena kemacetan lalu lintas.

"Motor dan skuter adalah cara cepat dan murah untuk berpergian karena Mesir itu macet," katanya kepada CNN.

Berdasarkan laporan World Bank, volume lalu lintas sekitar 3.000 hingga 7.000 kendaraan per jam di kota-kota besar Mesir, seperti Kairo, Giza, dan Qalyub. Kemacetan disebabkan manajemen lalu lintas dan jaringan jalan yang buruk. Akibatnya, perjalanan membutuhkan waktu dua kali lebih lama.

Menurut Mamdouh, perempuan seperti dirinya memilih skuter dan sepeda karena mudah untuk dikendarai di tengah kemacetan. Bahkan lebih cepat dari mobil.

"Dengan skuter, aku bisa sampai ke tujuan setengah jam sebelum mobil jika ada kemacetan dan di jam sibuk," ujarnya.

Menna Farouk, co-founder Dosy, start-up kursus sepeda dan motor, mengatakan makin banyak wanita yang ingin belajar naik motor di Mesir. Dia mendirikan Dosy pada 2019 bersama saudaranya setelah menyadari Mesir kekurangan instruktur wanita untuk mengajari berkendara di Kairo.

"Kami mendirikan platform ini untuk merekrut perempuan sebagai instruktur," ucap Farouk.

Dengan 15 orang instruktur di Kota Alexandria dan Kairo, Dosy menawarkan tarif kursus, mulai 300 pound Mesir atau Rp 280.000 hingga 1.800 pound Mesir (Rp 1,6 juta).

Pada pertama Dosy beroperasi, ada 300 wanita mendaftar kursus mengendarai motor. Sejak saat itu Dosy telah melatih 1.000 wanita.

Meskipun jumlah wanita peminat motor meningkat, pemandangan wanita naik motor masih dianggap aneh di Mesir.

"Salah satu tujuan kami adalah mematahkan stereotipe perempuan dan motor. Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa perempuan bebas melakukan apa yang mereka inginkan," ujar Menna Farouk.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

7 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

9 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

13 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya