Elon Musk mengatakan kemungkinan 70 persen dirinya akan pindah ke Mars. Kredit: Engadget
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Inc. Elon Musk bertemu tiga menteri Jerman dan politikus senior lainnya pada hari Rabu lalu, 2 September 2020, di Berlin. Tesla membantu membuat printer molekul seluler untuk memproduksi potensi vaksin Covid-19 yang dikembangkan CureVac, Jerman.
Mereka membahas kemajuan kolaborasi antara pembuat mobil dan perusahaan bioteknologi Jerman, termasuk rencana pembuatan pabrik kendaraan listrik.
Pada November 2019, pembuat mobil listrik AS itu mengumumkan rencana membangun Gigafactory di Gruenheide, Negara Bagian di Timur Brandenburg yang mengelilingi Berlin.
Ralph Brinkhaus, pemimpin blok parlemen konservatif CDU/ CSU Kanselir Jerman Angela Merkel, mengatakan Elon Musk puas dengan kemajuan aliansi Tesla dengan pengembang vaksin CureVac.
Di sela-sela konferensi dengan blok parlemen di Berlin tersebut, pengusaha Silicon Valley itu juga bertemu dengan Menteri Ekonomi Peter Altmaier, Menteri Kesehatan Jens Spahn, dan Menteri Riset Anja Karliczek. Namun, Musk tak bertemu Merkel.
Memastikan kemajuan proyek vaksin Covid-19 dan mobil listrik, Elon Musk juga menemui Perdana Menteri Negara Bagian Brandenburg, Dietmar Woidke.
"Itu adalah percakapan yang sangat menyenangkan dan fokus. Elon Musk mengetahui semua detail dari Gruenheide Gigafactory," kata Woidke dalam sebuah pernyataan.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
9 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.