Indonesia Bahas Pajak Mobil Baru 0 Persen, Lihat Bedanya dengan India

Reporter

Terjemahan

Jumat, 18 September 2020 12:03 WIB

Force Motors salah satu produsen asal India membuat mobil jip dengan menggunakan basis model Mercedes-Benz G-Class. Sumber: creative311.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia otomotif Indonesia sedang menunggu pemotongan pajak mobil baru menjadi 0 persen sampai Desember 2020. Terobosan ini dianggap manjur meningkatkan pembelian mobil di tengah pandemi Covid-19 yang melemahkan industri.

Masalah kemerosotan ekonomi di semua sektor juga dialami dunia, termasuk di industri otomotif. Dengan masalah yang sama, ternyata berbeda menghadapinya.

Pabrikan kendaraan di India juga sedang menunggu pemotongan pajak mobil baru. Jika di Indonesia pemotongan pajak sedang dibahas pemerintah, bagaimana di India?

Pemerintah India baru saja menyatakan kebijakan pajak mobil baru di negeri itu cukup konsisten dalam 30 tahun terakhir. Maka industri otomotif harus meningkatkan efisiensi ketimbang mengharapkan pemotongan pajak.

"Perusahaan-perusahaan ini harus memangkas biaya produksi dengan mengurangi pembayaran royalti kepada perusahaan induknya di luar negeri daripada meminta pemerintah untuk mengurangi Pajak Barang dan Jasa," ucap seorang pejabat senior Kementerian Keuangan India pada Kamis lalu, 17 September 2020, seperti dilansir Hindustan Times.

Pemerintah India telah mengizinkan investasi asing dan memberi insentif pada manufaktur mobil dalam negeri berupa perlindungan impor yang wajar. Industri pun memberikan kontribusi melalui investasi besar dan lapangan kerja.

"Tapi tiba-tiba, perbedaan pendapat di beberapa kalangan tentang tarif pajak mobil, mengejutkan," kata pejabat itu.

Dia menunjukkan bahwa beberapa konsesi telah diberikan kepada industri kendaraan listrik dan kendaraan hybrid untuk mendorong penggunaannya.

Di sisi lain, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, para pemimpin industri otomotif menuntut penurunan pajak mobil baru untuk Pajak Barang dan Jasa demi mendongkrak penjualan.

Pejabat lain berpendapat, tidak benar bahwa pajak mobil baru yang tinggi menurunkan permintaan mobil. Faktanya, menurut dia, pasar dan konsumen India kelompok yang cerdas.

Pada sisi lain, sebagian besar pemain otomotif besar terbiasa dengan regulasi dan perpajakan yang berkembang.

"Jika lingkungan regulasi tidak kondusif, akan sulit membayangkan pemain baru, seperti Jeep, Kia Motors, dan MG berinvestasi besar-besaran ke fasilitas manufaktur di India."

Sumber-sumber di Pemerintah India mengatakan tarif Pajak Barang dan Jasa untuk mobil baru lebih rendah dari tarif pajak pertambahan nilai dan cukai, sebelum diberlakukan pajak seragam di seluruh negeri.

Pajak Barang dan Jasa pada mobil baru memang tertinggi di semua ngara di dunia.

Jepang, misalnya, memiliki tiga jenis pajak mobil yakni untuk pembelian, pajak mobil tahunan berdasarkan ukuran mesin, dan pajak berat bodi dua tahun sekali.

Ada biaya penggunaan jalan dan biaya parkir yang tinggi umum terjadi di seluruh dunia. Sebagian besar negara bahkan memberikan konsesi tertentu untuk kendaraan listrik.

Maka Pemerintah India berpendapat tidak adil jika mengklaim Pajak Barang dan Jasa mobil di negeri itu sangat tinggi dan meredam penjualan.


HINDUSTANTIMES.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

23 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

4 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya