Suzuki Jimny. 30 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Pemesanan model reinkarnasi Suzuki Jimny yang gegap gempita sambutannya di pasar Indonesia belum dibuka lagi. Padahal, di masa pandemi Covid-19 agen pemegang merek mobil rajin meluncurkan produk baru.
Sejak 1 September 2019, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghentikan pemesanan terhadap mobil SUV kompak tersebut.
"Sebetulnya dari September tahun lalu kami sudah menutup keran untuk tambahan inden. Sampai sekarang belum buka lagi Surat Pemesanan Kendaraan (SPK)," ujar Direktur Pemasaran 4W Donny Saputra, beberapa waktu lalu, seperti dikutip Bisnis.
Ada apa keran penjualan distop?
Donny menjelaskan Indonesia merupakan satu dari tiga basis produksi utama Suzuki, selain Jepang dan India. Maka Indonesia menjadi kandidat terkuat untuk mendapatkan izin produksi Suzuki Jimny.
Jatah pasokan yang minim dari Jepang, sekitar 40 unit hingga 50 unit sebulan, telah membuat antrean pembeli mengular hingga 10 tahun.
Di India, Maruti Suzuki santer dikabarkan memproduksi Jimny di pabrik Guragon. Namun, belum ada informasi resmi prinsipal di Jepang maupun agen pemegang merek di India itu.
Donny memastikan SIS masih melobi prinsipal di Jepang agar Suziki Jimny diproduksi di Indonesia. Menurutnya, Suzuki Indomobil sudah memenuhi kriteria sebagai produsen, termasuk mampu mengeskpor.
“Dari kemarin kami fight (agar Jimny diproduksi di Indonesia]. Sekarang kami tunggu keputusannya (prinsipal) saja," tutur Donny.
Suzuki di Indonesia memiliki kapasitas produksi 240.000 unit per bulan. PT Suzuki Indomobil Motor tahun lalu memproduksi 62.847 unit atau 26 persen dari kapasitas.
Maruti Suzuki juga melobi prinsipal di Jepang. Pabriknya berkapasitas 2 juta unit per tahun, tetapi memiliki beban berat untuk menopang penjualan 150.000 per bulan atau 1,8 juta per tahun.
Suzuki Jimny diluncurkan pertama kali pada 5 Juli 2018. Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, mobil 4WD ini langsung menyedot perhatian publik.