Pandemi Corona, Produksi dan Penjualan Mobil di ASEAN Masih Lesu

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 28 Oktober 2020 06:34 WIB

Perakitan bodi mobil di Pabrik Karawang Plant II PT Toyota Motor Manufacturing, Karawang, Jawa Barat, 8 Desember 2016.

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona baru (Covid-19) di kawasan ASEAN masih berdampak berat terhadap industri otomotif. Berdasarkan data Federasi Otomotif ASEAN, produksi dan penjualan mobil di kawasan Asean turun sebanyak 41 persen pada periode Januari—Agustus tahun ini.

Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation yang dipublikasikan di situsnya disebutkan bahwa produksi kendaraan bermotor di kawasan itu hanya mencapai 1.641.099 unit dalam 7 bulan pertama tahun ini atau turun cukup tajam 41,4 persen dari 2.801.048 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan terbesar terjadi di Indonesia dan Thailand diikuti oleh Filipina dan Malaysia. Indonesia, pasar terbesar ASEAN, menurunkan produksinya sebesar 48,6 persen menjadi hanya 427.607 unit, hampir setengah dari penjualan periode Januari—Agustus tahun lalu sebanyak 831.662 unit.

Thailand, yang dikenal dengan Detroit di Asean, juga mencatat penurunan produksi yang mengkhawatirkan sebesar 42,5 persen menjadi 812.721 unit dari 1.403.153 unit pada periode Januari—Agustus 2019.

Sementara itu, Filipina juga membukukan penurunan produksi yang cukup besar sebesar 32,9 persen menjadi 39.171 unit dari 58.386 unit tahun lalu.

Produksi mobil di Malaysia juga melambat 30,7 persen menjadi 263.876 unit dari tahun lalu 380.552 unit. Vietnam juga membukukan pertumbuhan negatif 24,3 persen menjadi 88.651 unit dari 117.159 unit pada periode Januari—Agustus tahun lalu.

Produksi sepeda motor dan skuter juga turun 37 persen menjadi 1.535.508 unit dari 2.436.745 unit pada 7 tujuh bulan pertama 2019.

Di antara negara yang dilaporkan, seperti dikutip dari https://mb.com.ph/, Rabu, 28 Oktober 2020, Filipina mengalami penurunan terbesar 59,1 persen menjadi 323.138 unit dari 789.827 unit pada periode Januari—Agustus tahun lalu.

Advertising
Advertising

Thailand juga menurunkan produksinya sebesar 27 persen menjadi 939.370 unit dari 1.287.957 unit tahun lalu.

Malaysia hanya memproduksi 273.000 unit atau 23,9 persen lebih rendah dari 358.961 unit tahun lalu.

Dari sisi penjualan, kawasan tersebut hanya menjual 1.396.927 unit atau turun 38,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penjualan Indonesia turun 51,1 persen menjadi 323.507 unit dari 661.919 unit tahun lalu, sedangkan Filipina turun 47,6 persen menjadi 123.489 unit dari 235.544 unit pada periode penjualan Januari—Agustus 2019.

Penjualan Thailand turun 33,4 persen menjadi 456.858 unit dari 685.652 unit. Malaysia juga hanya menjual 285.045 unit atau lebih rendah 28,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Vietnam juga turun 25 persen.

Myanmar dan Brunei adalah pengecualian dengan positif masing-masing 12,5 persen dan 9,3 persen.

Begitu pula dengan penjualan sepeda motor dan skuter turun 25,8 persen menjadi 1.979.761 unit dari 2.669.191 unit pada 2019.

BISNIS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

13 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya