Mobil Listrik Mulai Ramai, Masyarakat Keluhkan Pengisian Daya Baterai

Selasa, 24 November 2020 13:18 WIB

Portable charger Hyundai Ioniq EV, bisa digunakan untuk mengisi daya baterai di rumah. 17 Agustus 2020. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna mobil listrik di Indonesia perlahan semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah agen pemegang merek yang memasarkannya di Indonesia.

Namun, beberapa masyarakat yang kerap menggunakan kendaraan pribadi mengatakan bahwa Indonesia saat ini belum siap dengan infrastrukturnya khususnya stasiun pengisian bahan bakar listriknya.

Salah satunya Eka Dwi Wahyuni, seorang freelancer penyanyi. Menurutnya kendala dari kendaraan listrik sekarang adalah tempat pengisian bahan bakar yang masih minim, yang hanya ada beberapa kota besar. Dia mempertanyakan, jika mobil kehabisan daya di tengah jalan bagaimana daya listriknya.

“Kalau mobil biasa hanya perlu mengisi BBM beberapa menit sampe tanki penuh. Tapi tidak dengan mobil listrik, pengisian daya baterai bisa memakan waktu antara 4-6 jam hingga penuh,” ujar dia kepada Tempo, Selasa, 24 November 2020.

Jika melihat proses pengisiannya yang memakan waktu lama, itu menjadi masalah bagi Eka yang juga salah satu anggota grup sandiwara di Indramayu itu. Karena, kata Eka, pekerjaannya yang kadang menuntutnya untuk mendatangi tempat-tempat yang jauh, dan tidak memungkinkan menggunakan mobil listrik.

Namun, dia berminat jika stasiun pengisian baterai mobil listrik sudah banyak tersebar di berbagai tempat. “Seperti pengisian bahan bakar yang ada sekarang di mana-mana. Tapi kayaknya kalau untuk jarak dekat-dekat, lumayan sih, tapi tetap saja ribet, kecuali mobil berbahan bakar minyak sudah tidak diproduksi,” tutur wanita berjilbab itu.

Advertising
Advertising

Senada dengan Eka, seorang developer perumahan swasta di Camis, Jawa Barat, Reja Fauzi, juga mengeluhkan stastiun pengisian daya yang masih terbatas. “Jika sudah terbentuk sarana pendukung seperti pom pengisian listrik, bengkelnya, dan harga terjangkau, baru beli,” kata pria kelahiran Jakarta itu.

Menurut Reja, dari segi perawatan, sepertinya mobil listrik akan lebih rumit dibandingkan mobil biasa. “Takutnya lowbat (low batteray) pas di jalan kan bingung. Kemudian harganya juga pasti mahal,” ujar dia menambahkan.

Sedangkan karyawan bank pelat merah yang berkantor di Jakarta, Abdul Aziz Alhakim menerangkan, jika tujuannya untuk mengurangi polusi pasti sangat bermanfaat, ditambah dengan biaya charge mobil listrik lebih murah dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.

“Kemarin sempat lihat review mobil Hyundai Kona Electric di YouTube, ternyata mengisi bahan bakarnya lebih murah,” tutur ayah satu anak ini.

Dari segi perawatan, pria yang kini tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, itu masih belum mengetahui sulit atau tidaknya. Sedangkan urusan harga, dia berujar, Kona Electric menjadi mobil listrik paling murah di Indonesia dibandingkan dengan Tesla dan lainnya.

“Saya kalau ada rezeki sih beli mobil listrik, pengin sekali, kalau tidak salah Kona Electrik harganya Rp 670 jutaan, kalau Tesla kan Rp 1,5 miliar,” kata Aziz.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

9 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

10 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

15 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya