Survei Mobil Listrik, Harga dan Stasiun Pengisian Daya Jadi Sorotan

Reporter

Antara

Jumat, 18 Desember 2020 10:21 WIB

Petugas bersiap mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2020. SPKLU tersebut didukung berbagai tipe gun mobil listrik ini merupakan upaya Pertamina untuk mendukung pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang berminat untuk memiliki mobil listrik (electric vehicle/EV) dan sadar bahwa kendaraan itu mengurangi polusi udara atau iklim.

Meski begitu, ketersediaan infrastruktur pengisian daya, jangkauan kendaraan, dan harga mobil listrik masih menjadi pertimbangan utama yang menjadi disoroti.

Menurut hasil survei Consumer Reports di Amerika Serikat, tingkat ketertarikan masyarakat terhadap kendaraan listrik atau mobil listrik tinggi. Sebanyak 71 persen pengendara mengatakan mempertimbangkan membeli satu mobil listrik di masa mendatang.

Dari data yang dipublikasikan baru-baru ini tersebut, l
ebih dari 70 persen dari responden mengatakan mobil listrik mengurangi polusi udara atau iklim. Pembuat mobil [un harus menawarkan model pick-up listrik plug-in dan versi SUV, selain model-model lainnya.

"Konsumen dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang dengan beralih ke EV," kata Chris Harto, analis senior soal kebijakan keberlanjutan di Consumer Reports, seperti dikutip hari ini, Jumat, 18 Desember 2020.

Chris jugav menulis studi mengenai manfaat biaya EV dibanding mobil BBM konvensional.

Dia mengatakan survei ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang keakraban orang-orang dengan EV. Berdasarkan hasil survei, masalah jangkauan mobil listrik dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi perhatian utama pengendara di AS.

Sekitar setengah dari responden menginginkan mobil listrik dapat menempuh jarak lebih dari 300 mil (sekitar 483 km) untuk satu kali pengisian daya penuh.

Kurang dari setengah responden mengatakan infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai di sepanjang jalan raya sehingga mereka tidak membeli mopbil listrik.

Alasan tak membeli mobil listrik adalah soal harga (48 persen), pengetahuan yang tidak memadai tentang kendaraan bermotor (30 persen), dan kurangnya tempat untuk pengisian daya di rumah (28 persen).

Sebanyak 71 persen pengemudi yang mengikuti survei mengatakan akan melakukan sebagian besar pengisian daya mobil listrik di rumah. Menurut sigi, penggunaan mobil listrik dengan jarak 250 mil dapat melakukan 92 persen pengisian daya di rumah.

Berbeda dengan penghuni apartemen yang menyatakan akan mengisi daya mobil listrik di stasiun-stasiun pengisian cepat publik. DanLebih setengah dari mereka mendukung anggaran negara untuk infrastruktur pengisian daya mobil listrik dan insentif untuk menurunkan harga mobil listrik.

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

3 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

4 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

12 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

12 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

12 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

13 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

14 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

14 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya