Krisis Covid-19, Ford-Mahindra Batalkan Pembentukan Usaha Patungan

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 2 Januari 2021 06:30 WIB

Logo Ford. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Ford Motor Co mengatakan pada hari Kamis, 31 Desember 2020, bahwa pihaknya membatalkan usaha patungan otomotifnya dengan produsen asal India, Mahindra & Mahindra Ltd, karena tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Perusahaan mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa keputusan itu didorong oleh perubahan ekonomi global selama 15 bulan terakhir, menyebabkan keduanya menilai kembali prioritas alokasi modalnya.

“Ekonomi global dan lingkungan bisnis tidak sama dengan Oktober tahun lalu,” kata juru bicara Ford T.R. Reid seperti dikutip Reuters, 1 Januari 2021.

Reid menambahkan bahwa batas waktu untuk menyelesaikan usaha patungan antara kedua perusahaan itu adalah 31 Desember, dan keduanya membuat keputusan untuk mengakhiri perjanjian daripada melanjutkannya.

Pada Oktober 2019, Ford dan Mahindra mengatakan mereka akan membentuk usaha patungan di India dalam upaya memangkas biaya pengembangan dan produksi kendaraan untuk pasar negara berkembang.

Perusahaan mengatakan pada saat itu mereka mengharapkan untuk meluncurkan tiga kendaraan utilitas baru, dimulai dengan SUV menengah, dan juga bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik untuk pasar negara berkembang.

Ditanya apakah kendaraan itu sekarang dibatalkan, Reid menyampaikan, "Pada titik ini, tidak ada yang perlu dibicarakan selain usaha patungan tidak akan terjadi." Ford mengatakan operasi independennya di India akan terus berlanjut.

Tekanan untuk melakukan merger atau aliansi dalam industri otomotif telah meningkat karena biaya pengembangan kendaraan listrik dan otonom atau mobil tanpa sopir mendorong perusahaan untuk menghemat dana untuk upaya tersebut. PSA Prancis dan Fiat Chrysler Automobiles NV berharap untuk menyelesaikan merger senilai US$ 38 miliar pada kuartal pertama 2021.

Para eksekutif Ford telah berulang kali memuji strategi perusahaan yang mencakup kemitraan, termasuk dengan Mahindra, sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dalam perjalanannya untuk mencapai 8 persen margin laba operasi global. Reid mengatakan strategi itu akan berlanjut, ketika ditanya apakah Ford akan bermitra dengan produsen mobil lain di Asia Tenggara.

Mahindra mengatakan dalam pernyataannya bahwa keputusan tersebut tidak akan berdampak pada rencana produknya, dan itu mempercepat upaya pengembangan SUV listrik.

Berita terkait

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

9 jam lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

11 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

1 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

4 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya