Pekerja tengah merakit sebuah mobil Nissan di Pabrik Nissan di Sunderland Inggris, 10 Oktober 2019. Nissan dulunya dipasarkan dengan merek Datsun sampai tahun 1983. REUTERS/Phil Noble
TEMPO.CO, London - Nissan akan memangkas sekitar 160 pekerja di Inggris karena penurunan penjualan mobil. Penurunan penjualan ini merupakan dampak panjang dari pandemi virus corona baru (Covid-19). Pekan lalu, Nissan berkomitmen pada pabriknya di timur laut Inggris dan akan mencari lebih banyak bahan baku baterai secara lokal untuk menghindari tarif pada mobil listrik setelah Inggris-Uni Eropa menandatangani perjanjian kerja sama dan perdangangan Brexit, sebagai "peluang" untuk pabrik di Sunderland. Nissan membuka pabrik mobil terbesar di Inggris pada 1986 dan membuat hampir 350.000 kendaraan di sana pada 2019.
Baca juga: Ribuan Pekerja Nissan Terancam PHK, Sebagian Besar di Eropa Secara global, perusahaan ini menghadapi masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir dan memotong kapasitas produksi, model, dan biaya operasional. "Kami terus menyesuaikan bisnis kami untuk memaksimalkan efisiensi sesuai dengan kondisi pasar dan kami saat ini sedang berkonsultasi dengan beberapa staf kantor kami," kata Nissan dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters, 26 Januari 2021.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
5 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.