Mobil MINI GT Edition saat diluncurkan secara daring di hadapan sejumlah perwakilan media di Serpong, Tangerang, Banten, Kamis 19 Juni 2020. Di bagian interior, terdapat 3D Printed GT Edition Interior dan LED Door Sill yang menampilkan huruf GT. (ANTARA/BMW Group Indonesia)
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil MINI Cooper tak lagi menggunakan bahan kulit hewan pada interior generasi berikutnya.
Menurut Kepala Desain MINI Oliver Heilmer, langkah ini bagian dari perusahaan milik BMW ini dalam upaya menjaga ekologi.
"Kami tidak membutuhkan kulit lagi di masa depan, karena kami tidak percaya itu berkelanjutan," kata Heilmer seperti dikutip CNET dari Autiocarpada Selasa lau, 2 Februari 2021.
Heilmer pun menyatakan yakin MINI akan menghasilkan produk modern dan bernilai tinggi tanpa ada bahan kulit.
Produk MINI, seperti Mini Cooper, memang bukan mobil murah. Pembeli bisa menentukan spesifikasi sesuai opsi yang dipilih, seperti interior berbahan kulit.
Perubahan ini diduga menjadi bagian strategi merek baru MINIi yang mendorong empat ide utama, yakni tanggung jawab, rasa ingin tahu, detak jantung, dan pemberani.
Ide tanggung jawab itulah yang kemungkinan mendasari produksi mobil yang ramah lingkungan, kecil, dan menyenangkan untuk dikendarai di masa depan.
MINI dikabarkan mulai menawarkan lebih banyak bahan daur ulang. Kursi berselubung kain standar yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Sekitar 70 persen bantal kursi pun didaur ulang.
Kemungkinan juga akan ada dorongan ke arah material yang tidak konvensional, seperti yang digunakan dalam konsep Urbanaut.
Manajemen MINI belum berkomentar lebih detil atas berita produk mobil berikutnya tanpa interior bahan kulit hewan.