Hyundai Akan Recall 82 Ribu Mobil Listrik untuk Ganti Baterai

Jumat, 26 Februari 2021 08:30 WIB

Hyundai Kona Listrik (Hyundai)

TEMPO.CO, Seoul - Hyundai Motor akan mengganti sistem baterai di sekitar 82.000 kendaraan listrik secara global karena risiko kebakaran. Recall ini diperkirakan menghabiskan dana sekitar US$ 900 juta (setara Rp 12,8 triliun, kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.213).

Penarikan kembali ini adalah salah satu penggantian paket baterai massal pertama yang dilakukan oleh produsen mobil besar. Peneliti senior di Korea Institute for Industrial Economics & Trade, Lee Hang-koo, menjelaskan, hal ini penting bagi Hyundai karena masih berada di tahap awal era kendaraan listrik.

“Bagaimana Hyundai menangani hal ini akan menjadi preseden tidak hanya di Korea Selatan, tapi juga untuk negara lain,” ujar dia, seperti dikutip Reuters, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca juga: Masalah Baterai, 51.000 Hyundai Kona Ditarik di AS, Eropa, dan Cina

Penarikan itu sebagian besar menyangkut Kona EV, mobil listrik terlaris Hyundai yang pertama kali ditarik akhir tahun lalu untuk peningkatan perangkat lunak setelah serentetan kasus kebakaran. Namun, salah satu Kona EV yang ditarik terbakar pada Januari, dan otoritas Korea Selatan meluncurkan penyelidikan apakah penarikan pertama sudah memadai.

LG Energy Solution, sebuah divisi dari LG Chem Ltd yang memproduksi baterai, dengan cepat menangkis kritik. Dalam sebuah pernyataan, LG menerangkan, Hyundai salah menerapkan saran LG untuk logika pengisian cepat dalam sistem manajemen baterai.

Advertising
Advertising

“Sel baterai tidak boleh dilihat sebagai penyebab langsung dari risiko kebakaran,” kata pihak LG.

Baca: Hyundai Kona EV Terbakar Setelah Recall di Korea Selatan

Kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan, beberapa cacat telah ditemukan di beberapa sel baterai yang diproduksi di pabrik LG Energy di China. Sementara Hyundai tidak berkomentar tentang penyebab kebakaran.

Hyundai menolak mengomentari pernyataan LG Energy atau memberikan rincian kapan akan menghitung biaya. “Kami akan menunggu hasil penyelidikan kementerian transportasi terlebih dahulu,” kata Hyundai.

Penarikan kembali berlaku untuk hampir 76.000 Hyundai Kona EV yang dibuat antara 2018 dan 2020, termasuk sekitar 25.000 yang dijual di Korea Selatan. Beberapa model Hyundai Ioniq EV dan bus Kota Elec juga termasuk dalam penarikan tersebut.

Perkiraan biaya US$ 900 juta termasuk 38,9 miliar won yang dihabiskan untuk penarikan pertama. Ada sekitar 15 kasus kebakaran yang melibatkan Kona EV, 11 di antaranya di Korea Selatan, dua di Kanada dan masing-masing satu di Finlandia dan Austria.

“Pemilik Hyundai Kona EV dan Ioniq EV disarankan untuk membatasi pengisian baterai hingga 90 persen dari kapasitas hingga baterai diganti,” ujar Hyundai.

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

11 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

12 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

12 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

16 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

18 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

18 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

22 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya