Relaksasi PPnBM Mobil 2.500 Cc Berlaku April, Harga Fortuner Dkk Turun?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Maret 2021 19:54 WIB

Toyota Fortuner 2020. (Toyota Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati mengatakan bahwa relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil 1.500 cc hingga 2.500 cc saat ini sedang dalam proses finalisasi dan diharapkan bisa berlaku mulai April. "Nanti akan kami umumkan begitu selesai Peraturan Menteri Keuangannya (PMK)," kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual APBN Kita, Selasa, 23 Maret 2021.

Ada beberapa model yang bakal terkena dampak dari perluasan aturan relaksasi PPnBM yang semula berlaku untuk mobil bermesin 1.500 cc ke bawah ini. Di antaranya adalah Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, Honda CR-V 2.0L, hingga Mitsubishi Pajero Sport. Besar kemungkinan harga mobil-mobil tersebut turun seperti yang terjadi pada mobil bermesin 1.500 cc ke bawah setelah relaksasi PPnBM nol persen diberlakukan.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, mengatakan bahwa relaksasi pajak untuk mobil bermesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc dapat memacu pertumbuhan penjualan mobil yang lebih luas.

Baca juga: Mobil 2.500 cc Bakal Dapat Diskon PPnBM, Ini Kata Menperin

"Kalau dilihat dari yang sudah diterapkan untuk mobil bermesin 1.500 cc ke bawah, dampaknya sangat positif dan kami tentu berharap relaksasi pajak ini mampu memberikan stimulus positif untuk industri secara keseluruhan," kata Henry dalam diskusi virtual, 23 Maret 2021.

Menurut Henry, selama tiga pekan diberlakukannya aturan relaksasi PPnBM nol persen, penjualan mobil Toyota yang mendapatkan relaksasi pajak naik sekitar 130 persen dibanding tiga pekan pertama Februari. Sedangkan untuk mobil Toyota yang tidak mendapatkan relaksasi pajak naik sekitar 30 persen.

Henry mengaku belum bisa membeberkan seberapa besar penurunan harga untuk Kijang Innova dan Fortuner karena petunjuk teknis aturan relaksasi PPnBM untuk mobil bermesin 1.500 cc hingga 2.500 cc belum keluar.

Relaksasi ini merupakan perluasan dari aturan sebelumnya yang berlaku untuk mobil bermesin 1.500 cc ke bawah dan diproduksi di Indonesia dengan local purchase di atas 70 persen.

Pemerintah menerapkan tiga tahapan aturan dalam relaksasi PPnBM ini. Pertama, relaksasi PPnBM nol persen dari tarif yang berlaku pada 1 Maret hingga 31 Mei 2021. Lalu, PPnBM 50 persen dari tarif (Juni-Agustus 2021), dan PPnBM 25 persen dari tarif (September - November 2021).

MUHAMMAD HENDARTYO

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya