Relaksasi PPnBM, Ini Perkiraan Harga Toyota Fortuner Cs

Rabu, 24 Maret 2021 07:21 WIB

Toyota Fortuner 2020. (Toyota)

TEMPO.CO, Jakarta - Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah akan diperluas ke mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc hingga 2.500 cc. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati aturan untuk perluasan relaksasi pajak mobil baru ini sedang dalam proses finalisasi dan diharapkan bisa berlaku mulai April.

“Nanti akan kami umumkan begitu selesai Peraturan Menteri Keuangannya (PMK)," kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual APBN Kita, Selasa, 23 Maret 2021.

Ada beberapa model yang bakal terkena dampak dari perluasan aturan relaksasi PPnBM yang semula berlaku untuk mobil bermesin 1.500 cc ke bawah ini. Di antaranya adalah Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, Honda HR-V 1.8L, hingga Mitsubishi Pajero Sport.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, mengaku belum dapat memberikan informasi terkait harga Kijang Innova dan Fortuner jika relaksasi pajak mobil bermesin 1.500 cc - 2.500 cc diberlakukan.

"Kami masih akan menunggu informasi detail dari pemerintah jika relaksasi tersebut diberlakukan," kata Henry dalam diskusi virtual, Selasa, 23 Maret 2021.

Baca juga: Relaksasi PPnBM Mobil 2.500 cc, Harga Toyota Kijang Innova Turun

Besar kemungkinan harga mobil-mobil tersebut turun seperti yang terjadi pada mobil bermesin 1.500 cc ke bawah setelah relaksasi PPnBM nol persen diberlakukan. Lalu, bagaimana perkiraan harganya?

Cara menghitung PPnBM adalah dengan mengalikan tarif PPnBM dengan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor (DP PKB) yang diambil dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dikali koefisien bobot sesuai dengan Permendagri Nomor 8/ 2020.

Berdasarkan aturan pemerintah No 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, kendaraan penumpang 4x2 dengan kapasitas mesin di bawah 2.500 cc dikenakan tarif PPnBM sebesar 20 persen.

Advertising
Advertising

Misalnya, Kijang Innova M/T bensin dijual seharga Rp 342,4 juta. Mobil ini memiliki nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) menurut Permendagri no 1 tahun 2021 diketahui sebesar Rp 256 juta serta koefisien bobot 1,050.

Perhitungannya adalah (NJKB x koefisien bobot) x nilai PPnBM 20 persen = (Rp 256 juta x 1,050) x 20 persen, hasilnya Rp 53,76 juta. Sehingga, harga Innova M/T setelah mendapatkan relaksasi pajak nol persen adalah Rp 342,4 juta - Rp 53,76 juta = Rp 288, 64 juta.

Sementara untuk Fortuner 4x2 2.4 G M/T Diesel harga saat ini Rp 512 juta dengan NJKB senilai Rp 382 juta, dan koefisien bobot 1,050. Hitungannya adalah (Rp 382 juta x 1,050) x 20 persen, hasilnya Rp 80,22 juta. Jadi jika mendapat relaksasi pajak nol persen, maka harganya menjadi Rp 512 juta - Rp 80,22 juta = Rp 431,78 juta.

Sedangkan Honda HR-V 1.8L Prestige dibanderol Rp 427,5 juta, varian 1.8L Prestige Two-Tone Rp 429 juta. NJKB HR-V tipe tertinggi sebesar Rp 329,7 juta. Hitungannya (Rp 329,7 juta x 1,050) x 20 persen = Rp 69,2 juta. Sehingga harga jika mendapat relaksasi pajak adalah Rp 429 juta - Rp 69,2 juta = Rp 359,8 juta.

Dan Mitsubishi Pajero Sport Exceed G M/T di Indonesia dijual dengan harga Rp 502,8 juta, dengan NJKB Rp 389,55 juta. Jadi hitungannya (Rp 389,55 juta x 1,050) x 20 persen = 81,8 juta. Sehingga harga setelah PPnBM nol persen adalah Rp 502,8 juta - Rp 81,8 juta = Rp 420,9 juta.

BISNIS | KHORY ALFARIZI

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

16 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya