Pemilik Hyundai Kona EV Keluhkan Penanganan Recall

Jumat, 26 Maret 2021 11:40 WIB

Bangkai kendaraan listrik Hyundai Kona yang terbakar di Daegu, Korea Selatan, 4 Oktober 2020. Departemen Kebakaran & Keselamatan Daegu/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pemilik kendaraan Hyundai Kona listrik (Kona EV) mengatakan produsen mobil Korea Selatan itu melakukan penarikan atau recall besar-besaran dengan penundaan dan komunikasi yang buruk. Salah satu keluhan datang dari pemiliki asal Seoul.

Pemilik bermarga Kim, tidak memberikan nama lengkapnya dengan alasan kekhawatiran tentang privasi dan potensi reaksi dari Hyundai. Dia mengaku sudah bertanya kepada pusat perbaikan Hyundai mengenai kapan Kona miliknya mendapatkan penggantian baterai, Hyundai hanya mengatakan, perusahaan akan menempatkannya di garis depan.

“Tetapi saya belum menerima tanggal pastinya," kata dia kepada Reuters, Kamis, 25 Maret 2021.

Hyundai mengatakan bulan lalu akan mengganti sistem baterai di sekitar 82.000 kendaraan listrik secara global. Bahkan dengan biaya yang mencapai US$ 900 juta menyusul kebakaran di 15 unit mobil Kona EV.

Namun, Hyundai belum menyampaikan rencana yang jelas kepada pemilik tentang kapan dan bagaimana mereka perbaikan dilakukan.

Advertising
Advertising

“Pada saat membeli 2018, hanya ada beberapa pilihan, dan saya memilih Kona. Tapi sekarang ada lebih banyak model mobil listrik. Saya rasa, saya tidak akan menggunakan Hyundai lagi,” kata Kim.

Baca juga: Hyundai Kona EV di Indonesia Aman dari Recall

Diminta menanggapi Reuters mengenai keluhan Kim, Hyundai mengatakan keselamatan pelanggan adalah prioritas utamanya. Hyundai mengatakan penggantian baterai akan tersedia di Korea Selatan mulai minggu depan.

“Kami berusaha untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah ketidaknyamanan pelanggan," katanya, tanpa menjawab pertanyaan mengenai keluhan pemilik tentang penundaan dan kurangnya komunikasi.

Kurangnya kejelasan dari Hyundai juga membuat pemilik Kona beralih ke media sosial untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka. Pada November 2020, 173 pemilik Kona mengajukan gugatan class action, meminta kompensasi 8 juta won (Rp 101,1 juta) masing-masing untuk apa yang mereka sebut sebagai pengurangan nilai kendaraan listrik dan kerugian lainnya.

Lee Hang-koo, penasihat eksekutif di Institut Teknologi Otomotif Korea, mengatakan mungkin ada masalah potensial dengan pasokan baterai. Dan pembuat mobil harus berkomunikasi lebih jelas dengan pemiliknya.

Menurut Lee, Hyundai harus berterus terang kepada konsumennya dan memberi tahu mereka apa yang terjadi.

“Jika Hyundai tertinggal dalam pengembangan mobil listrik, itu akan bermasalah. Dalam hal ini, mereka harus meninjau bagaimana memperlakukan pelanggan mereka.”

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

15 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

10 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

11 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

21 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya