Tesla Desak Pengadilan Hukum Lebih Berat Produsen Mobil Pelanggar Emisi

Reporter

Terjemahan

Senin, 29 Maret 2021 13:02 WIB

Saham Elon Musk terus bertambah, terutama setelah dia menandatangani pake kompensasi 10 tahun dengan Tesla pada 2018 yang disetujui oleh para pemegang saham. Musk mendapatkan insentif setiap kali Tesla meraih pencapaian baru, yang dia terima tahun ini bernilai sekitar 800 juta dolar AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik Tesla Inc. secara resmi mendesak pengadilan banding AS untuk segera memberlakukan kembali peraturan Presiden Barack Obama pada 2016 tentang pelanggaran emisi.

Obama kala itu membuat aturan hukuman lebih dari dua kali lipat bagi produsen mobil yang gagal memenuhi persyaratan efisiensi bahan bakar.

Belakangan Pemerintahan Presiden Donald Trump pada 14 Januari menunda dimulainya hukuman yang lebih tinggi hingga model kendaraan 2022.

Tesla menyatakan kepada Pengadilan Banding Sirkuit Kedua AS bahwa tindakan Trump melanggar hukum. Bahkan, "Mengurangi nilai insentif berbasis kinerja yang diperoleh produsen kendaraan listrik, seperti Tesla, di bawah standar."

Meski Presiden AS Joe Biden mendukung standar emisi yang lebih ketat, pemerintahannya menentang permintaan Tesla.

Baca: Tesla Jadi Perusahaan Otomotif Terkaya Kalahkan Raksasa Toyota

Menurut pemerintah, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) sedang meneliti tindakan Trump pada hukuman Ekonomi Bahan Bakar Rata-Rata Perusahaan (CAFE) selama 6 bulan.

Sebuah kelompok yang mewakili para produsen mobil besar juga menentang tindakan segera yang didesakkan Tesla.

Tesla tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. NHTSA pun menolak berkomentar.

Tesla meminta pengadilan banding untuk bertindak pada 4 Maret 2021.

"Tindakan mengerikan pemerintahan Trump menghadirkan situasi yang luar biasa karena tidak dapat dibenarkan dan menimbulkan cedera langsung dan tidak dapat diperbaiki pada Tesla," kata perusahaan AS itu.

Departemen Kehakiman menolak klaim Tesla dengan alasan NHTSA belum menilai hukuman CAFE untuk mobil buatan 2018 atau 2019.

Tesla, produsen mobil listrik nol emisi, menjual kredit kepada pembuat mobil lain untuk mengurangi beban dalam mematuhi peraturan pemerintah. Perubahan aturan oleh Trump membuat kredit tersebut kurang berharga.

Tesla menghasilkan pendapatan 1,58 miliar dolar AS dari penjualan kredit regulasi 2020, atau meningkat tajam dibandingkan pendapatan 594 juta dolar pada 2019.


AUTOBLOG | REUTERS

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

18 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

21 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya