All New Honda Brio Satya saat diuji coba di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, 20 Maret 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mampu mendorong penjualan mobil PT Honda Prospect Motor pada Maret 2021. Menurut data perusahaan, penjualan ritel Maret lalu mencapai 10.048 unit, naik 66,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan bahwa volume penjualan tersebut didominasi oleh duet Honda Brio RS dan Satya yang berkontribusi hingga 47 persen.
“Penjualan ritel tertinggi masih ditempati Honda Brio dengan total penjualan 4,760 unit, sehingga berkontribusi 47 persen,” ujar Billy ketika dihubungi Bisnis, Selasa, 13 April 2021.
Sementara itu, sejumlah model yang mendapatkan insentif PPnbM turut memberikan efek positif. Honda HR-V, semisal, membukukan penjualan sebanyak 2.918 unit sepanjang bulan lalu. Adapun Brio RS terjual sebanyak 2.148 unit, Mobilio 1.078 unit, dan BR-V 286 unit.
Pada Februari atau sebelum skema PPnBM diterapkan, duet Brio RS dan Satya mencatatkan penjualan sebanyak 3.361 unit, berkontribusi 56 persen dari total penjualan Honda sepanjang bulan lalu, yakni 6.018 unit.
Sepanjang Februari, Brio Satya juga meraih penjualan sebanyak 2.665 unit dengan pangsa pasar 28 persen di segmen LCGC. Sementara itu, Brio RS terjual 696 unit dan menjadi pemimpin pasar city car dengan pangsa cukup dominan, yakni 75 persen.
Di sisi lain, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, HPM telah menjual 23.134 unit kendaraan. Volume itu membuat Honda bertengger di posisi ketiga sebagai merek terlaris di Indonesia saat ini.
Volume penjualan selama kuartal I/2021 milik Honda itu ditempel ketat oleh Mitsubishi yang mencatatkan penjualan sebanyak 21.384 unit. Dengan raihan itu, Honda meraih penguasaan pasar sebesar 13 persen dari total penjualan nasional yang mencapai 178.450 unit.
