TEMPO.CO, Jakarta - Platform jual-beli mobil bekas Carro sukses menjadi marketplace otomotif pertama di Asia Tenggara yang berhasil menyandang status Unicorn dalam waktu 5 tahun.
Status ini diraih setelah mendapatkan suntikan dana Seri C dari SoftBank Vision Fund 2 dan EV Growth. Kedua investor tersebut menggelontorkan dana USD 360 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun.
Carro memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan layanan keuangan dan berinvestasi lebih besar di artificial intelligence (AI).
“Ini adalah tonggak bersejarah bagi kami. Kami berterima kasih atas dukungan kuat dari investor," kata CEO dan Pendiri Carro Aaron Tan dalam keterangan resmi yang diterima Tempohari ini, Selasa, 15 Juni 2021.
Carro pelopor layanan pembelian mobil bekas secara online pertama di Singapura. Carro membukukan pendapatan lebih dari 2,5 kali per Maret 2021. Carro juga dinobatkan sebagai perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik pada 2021 oleh The Financial Times dan Statista.
Aaron Tan mengungkapkan kucuran dana segar yang diterima Carro juga dimanfaatkan untuk memperkuat posisi pasar dan memperluas produk di pasar Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Empat negara tersebut adalah pasar yang tumbuh signifikan pada 2020.
"SoftBank mendukung ambisi Carro untuk ekspansi ke pasar baru dan menggunakan teknologi AI untuk membuat proses pembelian mobil lebih cerdas, lebih sederhana, dan lebih aman," ujar Managing Partner di SoftBank Investment Advisers Greg Moon.
Faisal Basri Blak-blakan soal Investor Tak Mau Masuk IKN Jika Penduduknya Hanya 2 Juta Jiwa
54 hari lalu
Faisal Basri Blak-blakan soal Investor Tak Mau Masuk IKN Jika Penduduknya Hanya 2 Juta Jiwa
Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut investor ogah menanam modal di Ibu Kota Nusantara atau IKN jika penduduknya hanya 2 juta jiwa.
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?