Seorang karyawan Daimler mendemonstrasikan pengemudian dengan sistem penggerak otonom Drive Pilot Level 3 di dalam limusin Mercedes-Benz S-Class baru di pusat pengujian perusahaan, dekat Immendingen, Jerman, 14 Oktober 2020. Teknologi tinggi yang disajikan di S Class terbaru ini yakni terdapatnya Automated Driving yang kini sudah pada Level 3. Fitur baru Drive Pilot akan tersedia dan diaktifkan dalam kondisi jalanan tertentu untuk S-Class. Contohnya termasuk jalan tol di Jerman atau saat macet. REUTERS/Arnd Wiegmann
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil mewah Jerman Daimler dikabarkan ingin membuat sel baterai sendiri, Business Insider melaporkan pada hari Selasa, 22 Juni 2021, mengutip sumber perusahaan.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 23 Juni 2021, Daimler mencapai kesepakatan untuk membeli sel baterai lithium-ion dari Farasis Energy pada tahun 2019.
Pemasok Cina-Amerika itu bermaksud membangun pabrik di Jerman Timur untuk membantu produsen Mercedes-Benz meningkatkan produksi kendaraan listrik.
Namun, pabrik itu belum dibangun dan terdapat masalah dengan sampel sel awal, Business Insider melaporkan mengutip sumber perusahaan, yang mendorong perubahan hati dari Chief Executive Daimler Ola Kallenius.
Business Insider mengatakan tidak jelas apakah Daimler ingin memproduksi sel baterai sendiri atau dengan mitra.
Seorang juru bicara Daimler menolak berkomentar.
Bulan lalu, Daimler mengintensifkan kemitraannya dengan produsen baterai kendaraan listrik asal Cina, Contemporary Amperex Technology (CATL) sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat elektrifikasi.