765 Ribu Mobil Tesla di AS Diselidiki Terkait Sistem Autopilot
Reporter
Tempo.co
Editor
Wawan Priyanto
Senin, 16 Agustus 2021 21:12 WIB
TEMPO.CO, Washington - Regulator keselamatan mobil Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan keamanan formal ke dalam sistem bantuan pengemudi Autopilot milik Tesla, Reuters, Senin, 16 Agustus 2021. Penyelidikan ini dilakukan setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan kendaraan Tesla.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan bahwa sejak Januari 2018, telah mengidentifikasi 11 kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla. Kecelakaan itu juga disebut melibatkan kendaraan lainnya.
Laporan NHTSA menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut mengakibatkan 17 orang cedera dan satu meninggal dunia. NHTSA mengatakan 11 kecelakaan terjadi dalam empat tahun ini, terakhir satu bulan lalu di San Diego. Kecelakaan ini yang kemudian membuka evaluasi awal Autopilot pada Tesla Model Y, X, S, dan 3 2014-2021.
"Kendaraan subjek yang terlibat semuanya dikonfirmasi terkait dengan sistem Autopilot atau Traffic Aware Cruise Control selama penyelidikan terhadap kecelakaan," kata NHTSA dalam sebuah dokumen yang membuka penyelidikan.
Penyelidikan mencakup sekitar 765.000 kendaraan Tesla di AS, kata NHTSA dalam membuka penyelidikan.
NHTSA dalam beberapa tahun terakhir telah mengirim banyak tim investigasi kecelakaan khusus untuk meninjau serangkaian kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla. Dikatakan sebagian besar insiden terjadi setelah kondisi jalan gelap atau malam hari.
NHTSA mengatakan penyelidikannya "akan menilai teknologi dan metode yang digunakan untuk memantau, membantu, dan menegakkan keterlibatan pengemudi dengan tugas mengemudi dinamis selama beroperasinya sistem Autopilot."
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyebutkan bahwa sistem Autopilot sedang beroperasi dalam setidaknya tiga kendaraan Tesla yang terlibat kecelakaan fatal di AS sejak 2016.
NTSB telah mengkritik kurangnya perlindungan sistem Tesla untuk Autopilot. Pada Februari 2020, direktur teknologi mengemudi otonom Tesla, Andrej Karpathy, mengidentifikasi tantangan untuk sistem Autopilot-nya, yakni bagaimana mengenali saat lampu rotator mobil polisi yang diparkir dinyalakan.
"Ini adalah contoh tugas baru yang ingin kami ketahui," kata Karpathy dalam sebuah konferensi.
Dalam salah satu kasus, seorang dokter sedang menonton film di telepon ketika kendaraannya menabrak seorang polisi negara bagian di North Carolina. Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.
Pada bulan Juni, NHTSA mengatakan telah mengirim tim untuk meninjau 30 kecelakaan Tesla yang melibatkan 10 kematian sejak 2016 di mana diduga sistem Autopilot sedang dioperasikan.
Dalam sebuah pernyataan, NHTSA mengingatkan pengemudi "tidak ada kendaraan bermotor yang tersedia secara komersial saat ini yang mampu mengemudi sendiri ... Fitur bantuan mengemudi canggih tertentu dapat meningkatkan keselamatan dengan membantu pengemudi menghindari kecelakaan dan mengurangi keparahan kecelakaan yang terjadi, tetapi seperti halnya semua teknologi dan perlengkapan pada kendaraan bermotor, pengemudi harus menggunakannya dengan benar dan bertanggung jawab.”
Pada Januari 2017, NHTSA menutup evaluasi awal ke Autopilot Tesla yang mencakup 43.000 kendaraan tanpa mengambil tindakan apapun setelah penyelidikan hampir tujuh bulan.
NHTSA mengatakan pada saat itu "tidak mengidentifikasi cacat apapun dalam desain atau kinerja" Autopilot Tesla "atau insiden apa pun di mana sistem tidak berfungsi seperti yang dirancang."
REUTERS
Baca juga: Ini Daftar Kecelakaan Mobil Listrik Tesla, Kebakaran hingga Nyawa Melayang