Ini 4 Faktor yang Bikin Baterai Kendaraan Listrik Mudah Rusak

Senin, 18 Oktober 2021 12:00 WIB

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan listrik memiliki sejumlah biaya kepemilikan yang jauh lebih rendah bila dibandingkan kendaraan konvensional. Namun ada beberapa kekhawatiran para konsumen kendaraan listrik seperti biaya dimuka yang tinggi, kurangnya infrastruktur pengisian publik, hingga komponen baterai yang dapat rusak suatu waktu.

Melansir laman Hindustan Times hari ini, Senin, 18 Oktober 2021, salah satu perhatian utama para konsumen kendaraan listrik adalah baterai. Selain melihat dari sisi jangkauan yang dihasilkan baterai, konsumen juga melihat dari sisi keawetan masa pakai baterai itu sendiri.

Namun panjang atau pendeknya usia pakai baterai juga ditentukan dari sejumlah faktor dan kebiasaan yang dilakukan pemilik kendaraan.

Berikut adalah faktor-faktor yang bisa membuat usia pakai baterai kendaraan listrik menjadi pendek.

1. Waktu

Berbeda dengan efisiensi bahan bakar yang ditawarkan oleh mesin pembakaran internal, baterai pada kendaraan listrik biasanya memiliki masa penggunaan yang bisa berdampak pada fungsi baterai. Degradasi baterai dimulai sejak digunakan dan semakin tua usia baterai, maka degradasinya pun semakin parah.

Advertising
Advertising

Namun baterai generasi terbaru biasanya memiliki persentase degradasi yang lebih rendah. Ini berkat penggunaan sistem manajemen termal baru dan juga teknologi terbaru.

2. Suhu

Suhu menjadi peran penting dalam kinerja baterai. Paparan berkepanjangan terhadap kondisi panas dan lembab dapat merusak sel-sel baterai yang berdampak pada kinerja dan jangkauan.

3. Kebiasaan Pengisian Daya

Kebiasaan pengisian daya menjadi faktor kunci yang mempengaruhi usia pakai baterai. Sering mengisi daya, menggunakan kendaraan listrik sampai baterai benar-benar habis, hingga penggunaan pengisian cepat dapat berdampak buruk pada kinerja baterai.

4. Pengisian Daya Cepat

Teknologi pengisian daya cepat sebenarnya sangat membantu pemilik kendaraan yang membutuhkan waktu yang singkat untuk mengisi daya kendaraan. Namun kebiasaan ini dapat membuat beban termal meningkat dan akan merusak sel-sel baterai. Hal tersebut berpotensi mengurangi kinerja baterai dan mengurangi jangkauan baterai secara signifikan.

DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES

Baca juga: Daftar Lengkap 24 Merek Peserta GIIAS 2021

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

1 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

1 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

1 hari lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

2 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

10 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

10 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya