Ilustrasi servis mobil di bengkel mobil. 12 Mei 2018. TEMPO/Wisnu Andebar
TEMPO.CO, Jakarta — Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pemeliharaan mobil listrik di satu tahun pertama lebih mahal ketimbang mobil mesin bensin (internal combution engine).
Studi tadi menerangkan, sebaliknya dalam jangka panjang biaya service rata-rata kendaraan atau mobil listrik jauh lebih murah.
“Data menunjukkan bahwa biaya pemeliharaan mesin listrik dalam jangka menengah hingga jangka panjang secara signifikan lebih murah,” ujar Kepala Eksekutif We Predict James Davies dikutip dari Carscoops, hari ini, Senin, 1 November 2021.
Data lembaga We Predict menunjukkan biaya pemeliharaan mobil listrik di AS dalam tiga bulan pertama menghabiskan rata-rata USD 123 (Rp 1,7 juta). Kemudian menjadi USD 306 (Rp 4,3 juta) pada tahun pertama.
Perawatan kendaraan listrik lebih murah seiring berjalannya waktu.
Total biaya servis mobil listrik dalam 36 bulan pertama rata-rata USD 514, sedangkan mobil mesin bensin USD 749. Kemudian biaya pemeliharaan mobil listrik tiga tahun pertama cuma USD 77 (Rp 1 juta). Berbeda dengan mobil pembakaran internal rata-rata USD 228 (Rp 3,2 juta).
Studi perusahaan data tersebut meliputi 13 juta mobil termasuk mobil listrik pada 400 model dan 65 juta pesanan layanan servis di AS. Total layanan itu menghabiskan USD 7,7 miliar untuk biaya suku cadang dan USD 9,5 miliar untuk jasa.
PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Haleyora Power akan menambah 111 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai ruas tol di Indonesia.
Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali
4 hari lalu
Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali
Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.