GIIAS 2021: Menuju Era Elektrifikasi, Suzuki Terapkan Teknologi Hijau
Reporter
Tempo.co
Editor
Wawan Priyanto
Rabu, 17 November 2021 21:34 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - PT Suzuki Indomobil Motor menyampaikan gambaran umum tentang green technologi atau teknologi hijau yang akan mereka terapkan dalam mendukung kendaraan ramah lingkungan.
Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor Mahardian Ismadi Brata menyampaikan bahwa saat ini terdapat dua terapan teknologi yang menjadi unggulan Suzuki dalam menuju era kendaraan elektrifikasi, yakni HEARTECT dan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki.
Keduanya merupakan terapan yang diklaim tepat guna dan terjangkau untuk konsumen, sekaligus menjadi transisi teknologi secara bertahap sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh.
“Sebagai perusahaan yang berpengalaman dan terus berinovasi untuk kepuasan konsumen, Suzuki terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan," kata Mahardian di pameran otomotif GIIAS 2021, ICE, BSD City, Tangerang, Rabu, 17 November 2021.
Menurut Mahardian, Suzuki menggunakan konsep “Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi” sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan. "Suzuki ingin menciptakan kendaraaan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar dan bobot lebih ringan sehingga tercipta efisiensi secara berkesinambungan," ujar dia.
<!--more-->
Mahardian menjelaskan bahwa HEARTECT merupakan platform generasi terbaru dari Suzuki yang mengedepankan bobot ringan dari sebuah kendaraan. Bobot ringan ini berkontribusi pada peningkatan kinerja saat berkendara namun tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan kendaraan.
Bobot kendaraan yang dirancang lebih ringan diklaim dapat mengurangi beban mesin, sasis, suspensi dan komponen lainnya. Hal ini menciptakan efisiensi bahan bakar yang lebih baik serta peningkatan kinerja saat dikemudikan, menikung lebih stabil, maupun kemampuan berhenti dengan jarak yang lebih pendek. Suzuki mengklaim, setiap pengurangan 100kg bobot kendaraan berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi bahan bakar sekitar 5-6 persen.
Melalui HEARTECT, Suzuki melakukan perubahan pada struktur sasis yang lebih ringan, rigid dan keamanan yang lebih baik jika terjadi benturan.
Platform HEARTECT lebih rigid 10 persen. Bobot kendaraan secara keseluruhan lebih ringan hingga 15 persen, sehingga peningkatan performa dapat terwujud secara optimal. Dengan platform generasi baru ini, Suzuki terus menawarkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, aman dan nyaman.
Sementara itu, Inovasi SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery. Kombinasi kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, kinerja bahan bakar yang efisien, ringan, dan compact, sehingga sistem SHVS ini ideal untuk compact car. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid. Suzuki Indonesia pernah memboyong teknologi ini melalui Ertiga Diesel Hybrid pada Februari 2017.
“Kami menghadirkan sistem ini melalui riset panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat. Kami sangat berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai komitmen kami memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Suzuki,” tutur Mahardian.
<!--more-->
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan oleh ISG dapat menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar. "ISG digunakan untuk menghidupkan mesin kembali dan suara yang dihasilkan menjadi lebih senyap dan halus," katanya.
SHVS menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, yang dirancang untuk masa pakai yang lama. Selama deselerasi, daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti otomatis dan motor penggerak ISG menghidupkan mesin kembali, belt drive akan menghasilkan restart yang mulus dan tenang tanpa suara.
Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan performa kendaraan. Sistem Mild Hybrid terbaru dari Suzuki diklaim lebih ringan, compact, dan hemat energi sehingga sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Baca juga: All New Suzuki Ertiga Sport FF Meluncur di GIIAS 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.