Subaru meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, Solterra, di Tokyo, Jepang, Kamis, 11 November 2021. Ini adalah kendaraan listrik dari proyek pengembangan bersama dengan Toyota selama dua tahun terakhir. Penjualan Subaru Solterra ditargetkan mulai 2022. Foto/Subaru/caranddriver.com
TEMPO.CO, Jakarta - Publik ramai membahas era elektrifikasi dan produsen mobil secara global pun berlomba memproduksi kendaraan listrik.
Data Toyota yang diungkapkan di acara E-volution Toyota menunjukkan statistik yang sangat mencengangkan.
Mengutip Carscoops hari ini, Sabtu, 20 November 2021, data tadi menunjukkan bahwa kebanyakan orang mengetahui sangat sedikit tentang kendaraan listrik.
Hasil studi kesadaran kendaraan listrik pada 2019 menunjukkan, 66 persen responden menjawab “iya” untuk pertanyaan, “Apakah BEV memiliki mesin bensin?”
Dua tahun setelahnya, pada 2021, pertanyaan tersebut kembali diajukan dan hasilnya serupa. Sebanyak 66 persen responden menjawab “iya.”
Temuan lain tak kalah mengejutkan. Ketika responden ditanya, "Apakah hybrid perlu dicolokkan atau tidak untuk dikendarai?”
Sebanyak 75 persen responden dalam survei pemahaman kendaraan listrik menjawab, “Iya.” Jawaban tersebut jelas salah sebab mobil langsung masuk ke sistem hybrid lalu berjalan.
Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.
