BMW Cina Tarik 72.847 Mobil karena Buku Manual

Senin, 13 Desember 2021 15:36 WIB

Seorang karyawan memegang logo BMW untuk dipasang pada skuter BMW C Evolution di pabrik sepeda motor BMW di Berlin, Jerman, 23 Februari 2015. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 72.847 mobil BMW ditarik kembali karena deskripsi yang salah pada buku manual pemilik.

Menurut regulator pasar Cina, kesalahan tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan bahaya bagi keselamatan.

Menurut laporan Xinhua yang dikutip hari ini, Senin, 13 Desember 2021, penarikan mobil BMW itu dilakukan oleh BMW Brilliance Automotive Ltd. dan BMW Automotive Trading Ltd. BMW Brilliance adalah perusahaan patungan BMW Group dan Brilliance China Automotive Holdings Ltd.

Menurut pernyataan Tata Usaha Negara Pengaturan Pasar Cina, mobil yang ditarik meliputi 39.153 BMW Brilliance 318i, BMW 320i, dan 325i buatan 18 Maret 2010 sampai 24 Februari 2012. Kemudian, 33.694 mobil impor BMW 116i, 118i, 120i, 318i, 320i, 325i, dan 330i.

Buku manual mobil BMW di Cina yang ditarik kembali itu secara tidak benar mencantumkan bahwa kedalaman fording maksimum 30 sentimeter.

Yang benar, jika mobil melaju melalui air dengan kedalaman lebih dari 25 sentimeter dengan kecepatan melebihi 5 km/jam, itu berisiko kehilangan fungsi kemudi. Ini karena sensor torsi yang tergenang air meningkatkan risiko kecelakaan.

Produsen mobil BMW di Cina berjanji memeriksa EPS mobil-mobil yang ditarik tersebut, lalu mengganti mobil yang rusak akibat genangan air secara gratis. BMW juga akan memperbaiki deskripsi kedalaman fording pada buku manual pengguna.

JOBPIE | XINHUA

Baca: BMW Tarik Toyota Supra karena Masalah Rem, Apa Urusannya

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

6 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya