Nama CEO Tesla, Elon Musk menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dicari di Google Search Indonesia pada 2021. Orang terkaya di dunia ini cukup aktif di media sosial dan melakukan gebrakan di bidang teknologi dan ekonomi. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Miliuner Elon Musk hampir selesai menjual 10 persen miliknya di Tesla, perusahaan mobil listrik yang dia dirikan. CEO Tesla itu sudah menjual saham senilai lebih dari US$ 15 miliar sejak November.
Pada Rabu, 22 Desember 2021, ia mencuit bahwa penjualan sahamnya sudah hampir selesai. "Anggap ini penyelesaian dari 10m", kata dia, merujuk pada rencana penjualan sahamnya dikutip Reuters, Jumat, 24 Desember 2021.
"Masih ada beberapa tahap lagi, tapi, hampir selesai," kata Musk lagi.
Dalam aturan 10b5-1 untuk rencana perdagangan pada September, Musk menggunakan opsi saham yang akan kedaluwarsa tahun depan. Dia menjual sejumlah saham untuk membayar pajak, menurut dokumen dari Tesla.
Musk masih memiliki sekitar 1,5 miliar saham yang akan kedaluwarsa pada Agustus tahun depan.
Elon Musk pada 6 November lalu berkicau di Twitter, dia akan menjual 10 persen sahamnya jika warganet setuju.
Ketika ditanya apakah dia menjual saham karena jajak pendapat di Twitter, Musk menyatakan dia perlu menggunakan opsi saham yang akan kedaluwarsa tahun depan "apa pun yang terjadi".
Dia menjual "saham tambahan" untuk mendekati 10 persen.
Musk mengatakan dia akan membayar lebih dari US$ 11 miliar pajak tahun ini. Pajak pribadi Musk, kata dia, mencapai 50 persen, termasuk pajak pendapatan federal dan negara.
Tahun lalu, dia pindah dari California ke Texas supaya tidak dikenai pajak pendapatan.
PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Haleyora Power akan menambah 111 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai ruas tol di Indonesia.