Renault Nissan Mitsubishi Kerjasama Bikin 35 Mobil Listrik, Biaya USD 23 Miliar

Jumat, 28 Januari 2022 15:23 WIB

Mobil konsep Nissan Ariya, SUV crossover listrik, ditampilkan selama CES 2020 di Las Vegas, Nevada, AS, 7 Januari 2020. REUTERS/Steve Marcus

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan patungan antara Renault, Nissan, dan Mitsubishi menggelontorkan dana USD 23 miliar untuk investasi mobil listrik selama 5 tahun ke depan.

Ketiga produsen mobil ini mengumumkan rencana berikut peta jalan produksi mobil listrik.

Dilansir dari Hindustan Times hari ini, Jumat, 28 Januari 2022, dana investasi ini bentuk komitmen perusahaan untuk mempercepat elektrifikasi yang ditargetkan bisa tercapai di 2030. Di tahun tersebut, ketiga perusahaan ini berencana meluncurkan 35 model mobil listrik terbaru.

Dalam road map disebutkan bahwa Renault, Nissan, dan Mitsubishi akan meningkatkan penggunaan platform umum di tahun-tahun mendatang menjadi lebih dari 80 persen untuk 90 model gabungan di 2026.

Rencana penggunaan platform umum disebut bisa membantu dalam inovasi untuk menghasilkan mobil listrik yang lebih terjangkau di masa depan.

"Di antara para pemimpin otomotif dunia, aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi adalah model yang terbukti dan unik. Selama 22 tahun, kami telah membangun budaya dan kekuatan kami masing-masing untuk kepentingan bersama kami," kata Ketua Aliansi Jean-Dominique Senard.

Ketiga produsen mobil tadi akan berbagi lima platform mobil listrik yang umum, yakni model CMF-EV, CMF-BEV, CMF-AEV, KEI-EV, dan LCV-EV.

Platform CMF-EV diklaim sebagai platform mobil listrik global yang fleksibel. Platform ini digunakan sebagai basis untuk crossover Nissan Ariya EV dan Renault Megane E-Tech Electric.

Platform CMF-BEV disebut sebagai platform mobil listrik kompak paling kompetitif di dunia. Mobil listrik dengan basis platform ini akan diluncurkan pada 2024, dengan daya jangkau yang diklaim mencapai 400 km. Platform ini juga diklaim lebih hemat biaya sebesar 33 persen dan konsumsi daya lebih irit 10 persen dibanding mobil listrik Renault ZOE.

Platform CMF-BEV akan diproduksi sebagai mobil listrik sebanyak 250.000 unit per tahun untuk merek Renault, Alpine, dan Nissan. Beberapa mobil yang didasarkan pada platform ini antara lain Renault R5 dan mobil listrik baru yang menggantikan Nissan Micra.

Plaform CMF-AEV paling terjangkau di dunia dan akan mendukung Dacia Spring yang baru. Kemudian KEI-EV ditujukan untuk mobil listrik ultra-kompak atau mobil listrik mini. Terakhir, LCV-EV, adalah platform yang akan mendukung model Renault Kangoo dan Nissan Town Star.

DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES

Baca: Daftar Mobil Listrik yang Sudah Bisa Dibeli di Indonesia

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

17 jam lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

19 jam lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

20 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

4 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

5 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

6 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya