Produksi Truk Pikap Ford F-150 Dihentikan Akibat Krisis Chip

Reporter

Tempo.co

Minggu, 27 Februari 2022 14:00 WIB

Prototipe pra-produksi mobil listrik Ford Motors F-150 Lightning di Pusat Kendaraan Listrik Rouge di Kompleks Rouge di Dearborn, Michigan, 16 September 2021. Ford F-150 Lightning dmemiliki baterai jarak standar (SR) yang membuat mobil ini melaju hingga 370 km dan baterai dengan kemampuan jarak jauh (ER) membuat mobil listrik ini melaju hingga 482 km. REUTERS/Rebecca Cook

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi truk pikap Ford F-150 di pabik Kansas City, Amerika Serikat, dilaporkan dihentikan selama kurang lebih satu minggu. Itu terjadi ketika industri otomotif secara global mengalami masalah krisis chip semikonduktor.

Secara resmi Ford menyatakan penghentian produksi pada model tersebut pada 14 Februari 2022 kemarin. Namun dapat dipastikan bahwa pabrik mereka di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, tetap menjalankan produksi sebagaimana mestinya.

Melansir dari situs Hindustan Times hari ini, Minggu, 27 Februari 2022, truk pikap Ford F-150 merupakan yang terlaris perusahaan bersama dengan kendaraan utilitas besar dan van lainnya. Bisa dikatakan bahwa model ini mampu memberikan kontribusi keuntungan yang signifikan pada penjualan mobil Ford secara global.

Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa awal bulan ini beberapa produsen kendaraan roda empat yang berasis di AS mengalami penurunan penjualan. Masalah ini pun dihubung-hubungkan dengan masalah rantai pasokan dan kelangkaan semikonduktor.

Ford sendiri dikabarkan memisahkan bisnis antara mobil konvensial dengan kendaraan listrik. Hal itu dilakukan agar produsen asal Amerika Serikat ini bisa memiliki penilaian yang dokus pada segmennya.

Advertising
Advertising

“Kami fokus pada rencana Ford+ kami untuk mengubah perusahaan dan berkembang di era baru kendaraan listrik dan terhubung ini. Kami tidak memiliki rencana untuk melepaskan bisnis kendaraan listrik baterai kami atau bisnis ICE tradisional kami,” kata CEO Ford Jim Farley.

Masalah krisis chip ini diprediksi semakin memburuk setelah terjadinya konflik Rusia dan Ukraine beberapa hari lalu. Menurut perusahaan riset pasar di California, Techcet, kelangkaan semikonduktor ini bisa lebih panjang akibat perang Rusia Ukraina, meski saat ini (chip) perlahan-lahan mulai pulih.

Sekedar informasi tambahan, Rusia dan Ukraina merupakan negara yang penghasil gas neon dan paladium yang digunakan untuk membuat chip semikonduktor. Informasi itu disampaikan langsung oleh perusahaan riset pasar di California, Techcet.

Baca: Konflik Rusia Ukraina Berpotensi Memperburuk Krisis Chip

HINDUSTAN TIMES

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

3 hari lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

10 hari lalu

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

16 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

20 hari lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

24 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

29 hari lalu

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

30 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

36 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

Menhub Budi Karya Sumadi meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Mendesak Israel Izinkan hingga 350 Truk Bantuan dalam Sehari Masuk ke Gaza

39 hari lalu

Amerika Serikat Mendesak Israel Izinkan hingga 350 Truk Bantuan dalam Sehari Masuk ke Gaza

Gedung Putih menyambut baik masuknya lebih dari 300 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza pada akhir pekan, namun mendesak Israel izinkan jumlah yang lebih banyak untuk masuk.

Baca Selengkapnya

Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

48 hari lalu

Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

Hamas curiga Otoritas Palestina memasukkan pasukan keamanan ke Gaza dengan berpura-pura mengawal truk bantuan.

Baca Selengkapnya