Perdana Menteri Jacinda Ardern meninggalkan konferensi persnya setelah mengumumkan bahwa dia telah memecat Iain Lees-Galloway.[Foto Mark Mitchell/NZ Herald]
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Selandia Baru akan membantu keuangan keluarga berpenghasilan rendah untuk memiliki mobil listrik.
Mobil mesin bensin atau mesin diesel mereka bakal digantii dengan mobil hybrid atau mobil listrik untuk mengurangi emisi.
Pemerintah berencana menghabiskan 569 juta dolar Selandia Baru dalam program ujicoba termasuk subsidi bagi dunia bisnis untuk peralihan ke bus ramah lingkungan pada 2035. Bahkan, Selandia berencana mengumpulkan limbah makanan di tepi jalan dari rumah tangga pada akhir dekade.
Program-program hijau terbaru Selandia Baru tadi akan menggunakan dana tanggap darurat iklim (CERF) senilai 4,5 miliar dolar Selandia Baru. Dananya diambil dari penghasil emisi rumah kaca utama, bukan dari pajak rumah tangga.
"Ini adalah hari penting dalam transisi kami ke masa depan rendah emisi,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dikutip Antara dari Associated Press hari ini, Senin, 16 Mei 2022.
Program Pemerintah Selandia Baru tersebut sebagai pemenuhan kesepakatan berdasarkan Paris Agreement 2016 tentang perubahan iklim dan komitmen Selandia Baru mencapai nol emisi karbon pada 2050.
PM Ardern dijadwalkan untuk meluncurkan secara resmi program tersebut tapi ditunda karena terpapar Covid-19 pada akhir pekan lalu.
Dia mengatakan setiap komunitas dan sektor memiliki peran untuk berkontribusi mengurangi ketergantungan dengan bahan bakar fosil (BBM), sekaligus membantu masyarakat dari gejolak kenaikan harga.
Pemerintah mematok target mengurangi total kilometer perjalanan mobil sebesar 20 persen selama 13 tahun ke depan. Caranya, memberikan pilihan transportasi yang lebih baik di perkotaan serta mendorong pesepeda dan pejalan kaki.
Kritik terhadap program bantuan mobil listrik antara lain muncul dari pemimpin Partai ACT Selandia Baru, David Seymour.
“Beberapa kebijakan yang diumumkan, seperti sistem Car Allowance Rebate System, terbukti tidak masuk akal dan telah dicoba serta gagal di luar negeri,” tutur David Seymour.
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
13 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.