Truk pick up listrik Cybertruck milik Tesla saat diperkenalkan untuk pertama kalinya. Bodi truk pick up listrik Cybertruck Tesla terbuat dari baja anti karat dingin 30X. Tesla.com
TEMPO.CO, Jakarta - Tesla disebut tidak akan lagi menerima pesanan truk listrik Cybertruck dari Eropa dan Cina karena permintaannya jauh melebihi produksi di masa mendatang.
Munculnya Cybertruck memang fenomenal. Sebanyak 250 ribu unit dipesan di pekan pertama setelah perkenalan pada November 2019. Permintaan untuk kendaraan ini terus meningkat, showroom Tesla dilaporkan menerima ratusan unit pemesanan per minggu, dan jumlahnya naik menjadi 650 ribu pada Juni 2020.
Menurut Electrek, pada Mei 2021 forum Cybertruck merilis penghitungan reservasi crowdsourced yang menunjukkan lebih dari satu juta unit pemesanan, dan pada saat berita ini diturunkan carscoops, 16 Mei 2022, jumlah itu dilaporkan mendekati 1,5 juta unit.
Angka itu disebut cukup untuk diproduksi selama tiga tahun pertama. CEO Tesla Elon Musk mengatakan perusahaan akan berhenti menerima pesanan dari Eropa dan Cina karena permintaan yang masuk sudah melebihi kemampuan produksi perusahaan. Cybertruck akan diproduksi di Gigafactory baru Tesla di Austin, Texas, dan pemesanan akan terus dibuka untuk pembeli dari Amerika Utara.
Tesla Cybertruck menjadi mobil listrik yang banyak dinanti konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada 2020, Prestige Image Motorcars yang menjual mobil listrik Tesla di Indonesia, menyampaikan bahwa puluhan konsumen di tanah air sudah menyatakan minat untuk memesan Cybertruck.
Model ini dijadwalkan akan dikirim ke konsumen mulai awal 2023.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
9 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.