TEMPO.CO, Jakarta - Ferrari mengatakan telah memasang sebuah pembangkit listrik sel bahan bakar (fuel cell) di fasilitas pabrik di Maranello, Italia, Kamis, 23 Juni 2022. Pemasangan pembangkit listrik fuel cell ini disebut sebagai upaya perusahaan dalam mencapai netral karbon pada 2030.

Pabrik oksida padat berkapasitas 1 MegaWatt ini mengubah bahan bakar menjadi listrik melalui proses elektrokimia tanpa pembakaran. “Fasilitas baru ini menyediakan 5 persen listrik yang dibutuhkan untuk produksi Ferrari,” kata grup tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters.

Produsen berlogo ‘Kuda Jingkrak’ ini meluncurkan rencana bisnis barunya minggu lalu yang menargetkan model listrik dan hybrid sebesar 80 persen dari total produksi pada 2030.

Ferrari menyampaikan bahwa pabrik yang dibangun oleh perusahaan energi terbarukan Bloom Energy akan memangkas konsumsi bahan bakar dan emisi, dengan kebutuhan gas diturunkan sekitar 20 persen dibandingkan dengan sistem kogenerasi panas dan daya gabungan.

Pada 16 Juni lalu, Ferrari menyampaikan bahwa perusahaan akan memproduksi lebih banyak mobil elektrifikasi dan bersiap beralih ke mobil tanpa emisi. Produsen asal Italia itu bahkan berjanji untuk membuat mobil yang lebih unik di masa mendatang.

Chief Executive Benedetto Vigna mengkonfirmasi Ferrari akan meluncurkan model listrik pertamanya pada 2025, salah satu dari 15 model baru antara tahun 2023 dan 2026.

Ferrari mengharapkan mobil listrik sepenuhnya akan menghasilkan 5 persen dari penjualan pada 2025 dan 40 persen pada 2030. Model hybrid akan ditingkatkan menjadi 55 persen dari penjualan pada 2025 dari 20 persen pada 2021, sebelum turun menjadi 40 persen pada 2030.

REUTERS

Baca juga: SUV Ferrari Purosangue Meluncur September 2022, Bakal Pakai Mesin V12

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto