TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan supercar mewah Ferrari berencana memperluas pabrik secara signifikan di Italia Utara untuk memproduksi mobil listrik.
Strategi elektrifikasi Ferrari itu akan diungkapkan dalam pengarahan pada pekan ini.
Menurut orang yang mengetahui masalah tersebut, pabrikan Ferrari telah menentukan lokasi pabrik supercar listrik dan mobil hybrid di dekat pabrik Maranello. Ekspansi ini kemungkinan akan mencakup pusat penelitian dan pengembangan (R&D) baru untuk baterai kendaraan listrik.
Ferrari akan menggeber informasi tadi selama hari pasar modal pada 16 Juni nanti, bersamaan dengan Chief Executive Officer Ferrari Benedetto Vigna menjelaskan strategi kendaraan listrik Ferrari dalam penyusunan rencana bisnis untuk empat tahun ke depan.
Mantan eksekutif STMicroelectronics akan digandeng untuk mempercepat perpindahan dari mesin mobil 12 silinder dan tenaga kuda empat digit yang sudah dikenal pada supercar Ferrari. Tapi seorang juru bicara Ferrari menolak berkomentar tentang strategi elektrifikasi perusahaan.
“Fokusnya adalah pada strategi elektrifikasi perusahaan dan bagaimana teknologinya dapat beradaptasi dengan dunia yang berubah, serta pada strateginya untuk mengejar nilai melebihi volume,” kata Swetha Ramachandran, yang mengelola GAM's Luxury Dana Ekuitas Merek.
Ferrari mengembangkan salah satu merek supercar paling berharga di dunia jauh sebelum melakukan penawaran umum perdana yang sukses besar pada 2015. Perusahaan terus membukukan margin keuntungan.
Saham Ferrari berkinerja buruk baru-baru ini sebagian karena kekhawatiran tentang hambatan dalam persaingan di dunia mobil listrik. Saham turun 22 persen pada tahun ini di Milan, Italia, mengikuti penurunan indeks saham acuan Italia dan produsen mobil Eropa lainnya.
AUTOBLOG | BLOOMBERG
Baca: Wah, Ferrari 458 Ini Hancur Beberapa Menit Setelah Disewa
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.