TEMPO.CO, Jakarta - Ada istilah dalam dunia otomotif yakni bensin basi yang merujuk pada BBM yang mengalami penurunan kualitas pada Research Octane Number (RON), destilasi, dan penambahan sedimen.
Bensin basi terjadi jika BBM didiamkan terlalu lama di dalam tanki mobil atau seperda motor yang memiliki ventilator. Maka senyawa benzene yang terkandung dalam bensin akan berhubungan langsung dengan udara di luar sehingga bakal terjadi penguapan cairan BBM menjadi gas.
Hasil penguapan BBM tadi membentuk kerak-kerak yang menempel di dalam tanki mobil atau sepeda motor. Kalau lebih lama lagi dibiarkan, kerak akan semakin mengeras dan membentuk endapan (sedimen).
"Inilah kondisi yang disebut dengan bensin basi di dalam tanki," ujar Auto2000, dikutip hari ini, Jumat, 19 Agustus 2022.
Apa bahayanya menggunakan bensin basi?
Jika sedimen di dalam tanki tersedot pompa bahan bakar saat mesin kendaraan dinyalakan, kerak tadi akan menyumbat mesin lalu menghambat sistem pembakaran. Mesin mobil atau motor bahkan bisa rusak.
Lalu, maksimal berapa lama BBM boleh tersimpan di tanki?
Biasanya, BBM di tanki mobil aman dipakai dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan. Tapi jika sudah enam bulan di tanki kendaraan, dapat dipastikan bensin sudah basi.
Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat
6 hari lalu
Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.